Pendiri lobby Israel-Indonesia tertangkap menjalankan bisnis judi berkedok yayasan amal
Satuan Reserse Polres Jakarta Barat melakukan penggerebekan perjudian "Bola Tangkas" yang berkedok yayasan amal, di Komplek Taman Duta Mas Blok D8 No.3, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (6/6) pada pukul 17.30 WIB. Dalam penggerebekan tersebut ditengarai salah satu pendiri lobby Israel-Indonesia bernama Hani Yahya Assegaf tertangkap sebagai pemiliknya.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengky Haryadi mengatakan, pengungkapan tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar tentang adanya aktifitas tindak pidana perjudian.
"Kami dapat mengungkap tempat ini, dan mengamankan beberapa mesin yang berkedok penjudian untuk yayasan amal, untuk membantu anak-anak dengan mengatasnamakan Azizah Foundation," ucapnya ditempat kejadian, Rabu (6/6).
Kata Hengky, penggerebekan ini wujud komitmen Kepolisian Polres Jakarta Barat untuk memberantas perjudian di wilayah hukum Jakarta Barat.
"Tidak ada kompromi mengenai perjudian di Jakarta Barat, kami akan periksa secara komprehensif dan masih dalam proses. Perjudian ini baru menjalankan empat hari," tambahnya.
Hengky menambahkan, pihaknya berhasil mengamankan beberapa barang bukti dari hasil penggerebekan tersebut, yakni 20 mesin judi Mickey Mouse, ribuan chip ada yang bernilai Rp100 ribu, Rp500 ribu, dan sampai Rp1 juta rupiah, Handphone, senjata spi revolver rakitan, enam peluru, dan tujuh linting ganja.
"Yang ditahan 14 orang karyawan termasuk pemain dan pengelola, pemiliknya Hani Yahya Assegaf," tutupnya.
Dalam aksinya, pemilik arena perjudian yang diketahui bernama Hani Yahya Assegaf ini berdalih hasil perjudian ini akan disumbangkan kepada Yayasan Azizah Foundation.
Yayasan ini bergerak pada bayi yang lahir dengan kondisi hydrocephalus, suatu keadaan di mana terjadi pengumpulan cairan berlebihan di dalam otak yang berakibat pada pelebaran ruang-ruang dalam otak (ventrikel) yang tidak normal.
"Pengakuan mereka hasil judi ini untuk yayasan amal, membantu anak-anak," katanya.
Aksi ini sempat menimbulkan keresahan warga sekitar. Oleh karenanya, meski di ruangan tersebut dipasang spanduk berukuran besar bertuliskan Yayasan Azizah Foundation petugas akan tetap memprosesnya.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Ini merupakan wujud komitmen kami, tidak ada judi di Jakarta Barat, tidak ada kompromi mengenai perjudian," tuturnya.
Untuk memastikan apakah ada keterlibatan pihak yayasan, pihaknya akan menelusuri pengakuan dari pemilik arena perjudian yang mengaku baru empat hari beraktivitas tersebut.
"Kita akan sinkronkan dari para tersangka dan pemilik yayasan amal, apakah bener ada pengiriman bantuan atau tidak, kalau benar semua akan kita periksa," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Hani Yahya Assegaf atau dengan nama samaran Hans Sagov sendiri, merupakan putra Yahya Assegaf yang mengaku sebagai pejabat BIN. Namun belum bisa dibuktikan hingga kini keanggotaannya di lembaga intelijen negara tersebut.
Yahya Assegaf sendiri, merupakan orang yang berada di balik pelaporan informasi palsu ke Kedubes Amerika Serikat Jakarta mengatakan bahwa FPI merupakan ‘attack dog’ pihak Kepolisian Republik Indonesia. Atas aksinya tersebut, Munarman sempat berpolemik dengan Hani Assegaf yang berujung peneroran kantor Lawyer milik Munarman.
Sedangkan Hani Assegaf sendiri merupakan salah satu pendiri LSM kaki tangan zionis Yahudi, Indonesian-Israel Public Affair Comitte/ IIPAC( lobby Israel untuk Indonesia) dan pernah menjadi panitia HUT Israel di Jakarta dan di Puncak, Bogor pada tahun lalu yang sempat menghebohkan publik Indonesia. [arrahmah/al-khilafah.org]
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengky Haryadi mengatakan, pengungkapan tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar tentang adanya aktifitas tindak pidana perjudian.
"Kami dapat mengungkap tempat ini, dan mengamankan beberapa mesin yang berkedok penjudian untuk yayasan amal, untuk membantu anak-anak dengan mengatasnamakan Azizah Foundation," ucapnya ditempat kejadian, Rabu (6/6).
Kata Hengky, penggerebekan ini wujud komitmen Kepolisian Polres Jakarta Barat untuk memberantas perjudian di wilayah hukum Jakarta Barat.
"Tidak ada kompromi mengenai perjudian di Jakarta Barat, kami akan periksa secara komprehensif dan masih dalam proses. Perjudian ini baru menjalankan empat hari," tambahnya.
Hengky menambahkan, pihaknya berhasil mengamankan beberapa barang bukti dari hasil penggerebekan tersebut, yakni 20 mesin judi Mickey Mouse, ribuan chip ada yang bernilai Rp100 ribu, Rp500 ribu, dan sampai Rp1 juta rupiah, Handphone, senjata spi revolver rakitan, enam peluru, dan tujuh linting ganja.
"Yang ditahan 14 orang karyawan termasuk pemain dan pengelola, pemiliknya Hani Yahya Assegaf," tutupnya.
Dalam aksinya, pemilik arena perjudian yang diketahui bernama Hani Yahya Assegaf ini berdalih hasil perjudian ini akan disumbangkan kepada Yayasan Azizah Foundation.
Yayasan ini bergerak pada bayi yang lahir dengan kondisi hydrocephalus, suatu keadaan di mana terjadi pengumpulan cairan berlebihan di dalam otak yang berakibat pada pelebaran ruang-ruang dalam otak (ventrikel) yang tidak normal.
"Pengakuan mereka hasil judi ini untuk yayasan amal, membantu anak-anak," katanya.
Aksi ini sempat menimbulkan keresahan warga sekitar. Oleh karenanya, meski di ruangan tersebut dipasang spanduk berukuran besar bertuliskan Yayasan Azizah Foundation petugas akan tetap memprosesnya.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Ini merupakan wujud komitmen kami, tidak ada judi di Jakarta Barat, tidak ada kompromi mengenai perjudian," tuturnya.
Untuk memastikan apakah ada keterlibatan pihak yayasan, pihaknya akan menelusuri pengakuan dari pemilik arena perjudian yang mengaku baru empat hari beraktivitas tersebut.
"Kita akan sinkronkan dari para tersangka dan pemilik yayasan amal, apakah bener ada pengiriman bantuan atau tidak, kalau benar semua akan kita periksa," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Hani Yahya Assegaf atau dengan nama samaran Hans Sagov sendiri, merupakan putra Yahya Assegaf yang mengaku sebagai pejabat BIN. Namun belum bisa dibuktikan hingga kini keanggotaannya di lembaga intelijen negara tersebut.
Yahya Assegaf sendiri, merupakan orang yang berada di balik pelaporan informasi palsu ke Kedubes Amerika Serikat Jakarta mengatakan bahwa FPI merupakan ‘attack dog’ pihak Kepolisian Republik Indonesia. Atas aksinya tersebut, Munarman sempat berpolemik dengan Hani Assegaf yang berujung peneroran kantor Lawyer milik Munarman.
Sedangkan Hani Assegaf sendiri merupakan salah satu pendiri LSM kaki tangan zionis Yahudi, Indonesian-Israel Public Affair Comitte/ IIPAC( lobby Israel untuk Indonesia) dan pernah menjadi panitia HUT Israel di Jakarta dan di Puncak, Bogor pada tahun lalu yang sempat menghebohkan publik Indonesia. [arrahmah/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar