Tun Kelana Jaya : "Ironi Indonesia, Negerinya Kaya, Rakyatnya Miskin, Utangnya Banyak!”
Representative Central Media Office of Hizbut Tahrir Tun Kelana Jaya menyatakan gara-gara diterapkannya sistem kapitalisme, Indonesia menjadi negeri yang ironis. “Negerinya kaya, rakyatnya miskin, utangnya banyak!” pekiknya, dihadapan sekitar 4600 peserta Konferensi Tokoh Umat, Kamis (21/6) di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta.
Karena diterapkannya sistem kapitalisme, sumber daya alam yang sejatinya adalah milik rakyat, malah dikelola dan dinikmati oleh asing beserta para anteknya yang duduk di kursi kekuasaan.
Rakyat memiliki tapi tidak menikmati. “Salah kelola, salah menerapkan aturan, semua sudah salah oleh karena itu harus diganti!” tegasnya.
Ribuan tokoh, baik tokoh ulama, para tokoh intelektual dan cendekiawan, tokoh pengusaha, dan tokoh mahasiswa dan pelajar berkumpul untuk menghadiri Konferensi Tokoh Umat 1433 yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
Konferensi ini disiarkan secara langusng melalui live straming HTI Channel di www.hizbut-tahrir.or.id dan ikut disiarkan secara langsung di Syabab.Com, situs kebangkitan Islam. Info lanjut acara dapat mengunjungi di www.facebook.com/mediacenterhti. [jp/htipress/syabab/al-khilafah.org]
Karena diterapkannya sistem kapitalisme, sumber daya alam yang sejatinya adalah milik rakyat, malah dikelola dan dinikmati oleh asing beserta para anteknya yang duduk di kursi kekuasaan.
Rakyat memiliki tapi tidak menikmati. “Salah kelola, salah menerapkan aturan, semua sudah salah oleh karena itu harus diganti!” tegasnya.
Ribuan tokoh, baik tokoh ulama, para tokoh intelektual dan cendekiawan, tokoh pengusaha, dan tokoh mahasiswa dan pelajar berkumpul untuk menghadiri Konferensi Tokoh Umat 1433 yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
Konferensi ini disiarkan secara langusng melalui live straming HTI Channel di www.hizbut-tahrir.or.id dan ikut disiarkan secara langsung di Syabab.Com, situs kebangkitan Islam. Info lanjut acara dapat mengunjungi di www.facebook.com/mediacenterhti. [jp/htipress/syabab/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar