Khilafah Akan Segera Tegak di Suriah Meski Barat Hendak Mencegahnya
Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S Labib menyatakan bahwa
sebentar lagi khilafah akan tegak dan takkan ada yang bisa
menghalanginya.
“Khilafah sebentar lagi tegak sekalipun Barat berupaya sekuat tenaga untuk mencegahnya, karena siapakah yang mampu menghadapi kekuasaan Allah SWT?” ungkapnya saat berorasi dalam Tabligh Akbar Solidaritas Suriah yang diselenggarakan DPD I HTI DKI Raya, Ahad (10/2) di Masjid Al-Bina, Senayan, Jakarta.
Sesungguhnya, lanjut pengasuh rubik tafsir di majalah politik dan dakwah Al-Wa’ie ini, hanya ada satu kunci mengapa umat ini belum menerima khilafah, yakni karena mereka belum mendengar tentang khilafah. “Oleh karena itu kita harus berjuang secara bersungguh-sungguh untuk menyampaikan kepada umat tentang kewajiban khilafah, karena khilafah adalah wajib dan yang mewajibkannya adalah yang menghidupkan serta mematikan kita,” tegasnya yang diikuti dengan pekikan takbir seisi ruangan.
Sedangkan orator lainnya, Ketua DPP HTI Farid Wadjdi menyatakan, umat Islam di Suriah telah menyatakan bahwa revolusi Suriah dalam rangka menyambut seruan Allah SWT.
“Semua di Suriah mengatakan bahwa revolusi Suriah adalah untuk Allah SWT dan demi Allah SWT!” pekiknya.
Farid lebih jauh juga menjelaskan tentang kelayakan Suriah menjadi Khilafah Islam serta tantangannya ketika pertama kali berdiri. “Ada empat hal yang membuat Suriah layak menjadi khilafah,” ungkapnya.
Pertama, keamanan di tangan kaum Muslim. Kedua, rakyat Syam telah siap menerapkan syariah Islam dan menerapkanRUU Khilafah. Ketiga, dari segi opini umum rakyat Suriah menginginkan Khilafah Islamiyah meski media sekuler tidak mempublikasikannya. Keempat, dari segi potensi sumber daya mulai dari jumlah penduduk di atas 20 juta jiwa, pangan dan SDA yang melimpah. “Sehingga membuat Suriah layak menjadi Daulah Khilafah,” ujarnya.
Selain itu, tambah pemimpin redaksi tabloid Media Umat ini, ada juga ancaman dari Barat ketika khilafah tegak.
“Tantangan Khilafah pertama berdiri adalah serangan dari Barat, tapi ini akan sulit karena mereka akan menghadapi seluruh umat Islam ditambah lagi Barat yang sedang krisis,” analisanya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 3000 peserta laki-laki dan perempuan yang datang dari berbagai wilayah se-Jabodetabek ini, juga diputar video perjuangan dan testimoni para pemimpin brigade-brigade revolusi Suriah serta tayangan khusus pernyataan Juru Bicara Hizbut Tahrir Suriah, yang mengatakan bahwa, dukungan terhadap Hizbut Tahrir di Suriah sudah semakin besar. “Saat ini umat Islam di Suriah sudah tidak bisa dipalingkan lagi dari perjuangannya menegakkan Khilafah,” ujarnya dalam video yang diputar dihadapan peserta yang penuh sesak di ruangan atas maupun bawah masjid ini.
Dalam Tabligh Akbar yang mengangkat tema “Apa yang Sedang Terjadi di Suriah?” ini, hadir pula sebagai orator: Tun Kelana Jaya (Media Centre Hizbut Tahrir Asia), Faisal Abas (Ketua DPD I HTI DKI Raya), dan Abu Harits (Relawan yang Pergi ke Suriah). [mediaumat/htipress/www.al-khilafah.org]
“Khilafah sebentar lagi tegak sekalipun Barat berupaya sekuat tenaga untuk mencegahnya, karena siapakah yang mampu menghadapi kekuasaan Allah SWT?” ungkapnya saat berorasi dalam Tabligh Akbar Solidaritas Suriah yang diselenggarakan DPD I HTI DKI Raya, Ahad (10/2) di Masjid Al-Bina, Senayan, Jakarta.
Sesungguhnya, lanjut pengasuh rubik tafsir di majalah politik dan dakwah Al-Wa’ie ini, hanya ada satu kunci mengapa umat ini belum menerima khilafah, yakni karena mereka belum mendengar tentang khilafah. “Oleh karena itu kita harus berjuang secara bersungguh-sungguh untuk menyampaikan kepada umat tentang kewajiban khilafah, karena khilafah adalah wajib dan yang mewajibkannya adalah yang menghidupkan serta mematikan kita,” tegasnya yang diikuti dengan pekikan takbir seisi ruangan.
Sedangkan orator lainnya, Ketua DPP HTI Farid Wadjdi menyatakan, umat Islam di Suriah telah menyatakan bahwa revolusi Suriah dalam rangka menyambut seruan Allah SWT.
“Semua di Suriah mengatakan bahwa revolusi Suriah adalah untuk Allah SWT dan demi Allah SWT!” pekiknya.
Farid lebih jauh juga menjelaskan tentang kelayakan Suriah menjadi Khilafah Islam serta tantangannya ketika pertama kali berdiri. “Ada empat hal yang membuat Suriah layak menjadi khilafah,” ungkapnya.
Pertama, keamanan di tangan kaum Muslim. Kedua, rakyat Syam telah siap menerapkan syariah Islam dan menerapkanRUU Khilafah. Ketiga, dari segi opini umum rakyat Suriah menginginkan Khilafah Islamiyah meski media sekuler tidak mempublikasikannya. Keempat, dari segi potensi sumber daya mulai dari jumlah penduduk di atas 20 juta jiwa, pangan dan SDA yang melimpah. “Sehingga membuat Suriah layak menjadi Daulah Khilafah,” ujarnya.
Selain itu, tambah pemimpin redaksi tabloid Media Umat ini, ada juga ancaman dari Barat ketika khilafah tegak.
“Tantangan Khilafah pertama berdiri adalah serangan dari Barat, tapi ini akan sulit karena mereka akan menghadapi seluruh umat Islam ditambah lagi Barat yang sedang krisis,” analisanya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 3000 peserta laki-laki dan perempuan yang datang dari berbagai wilayah se-Jabodetabek ini, juga diputar video perjuangan dan testimoni para pemimpin brigade-brigade revolusi Suriah serta tayangan khusus pernyataan Juru Bicara Hizbut Tahrir Suriah, yang mengatakan bahwa, dukungan terhadap Hizbut Tahrir di Suriah sudah semakin besar. “Saat ini umat Islam di Suriah sudah tidak bisa dipalingkan lagi dari perjuangannya menegakkan Khilafah,” ujarnya dalam video yang diputar dihadapan peserta yang penuh sesak di ruangan atas maupun bawah masjid ini.
Dalam Tabligh Akbar yang mengangkat tema “Apa yang Sedang Terjadi di Suriah?” ini, hadir pula sebagai orator: Tun Kelana Jaya (Media Centre Hizbut Tahrir Asia), Faisal Abas (Ketua DPD I HTI DKI Raya), dan Abu Harits (Relawan yang Pergi ke Suriah). [mediaumat/htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar