FPI: Pemerintah Berdalih tak Ada Anggaran Tertibkan Tempat Maksiat
Front Pembela Islam (FPI) sudah menekan aparat agar menertibkan tempat maksiat. Hanya saja, pemerintah berdalih tidak memiliki anggaran untuk operasional penertiban tempat maksiat.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPW FPI Bekasi, Murhali Barda, kepada itoday (27/7). "Kami sudah tekan aparat. Bagaimanapun yang menertibkan itu adalah pemerintah. Ketika kami sampaikan pada pemerintah, mereka bilang anggarannya tidak ada. Kalau tidak ada anggaran tidak jalan," ungkap Murhali.
Murhali menyatakan, mungkin memang benar bahwa pemerintah yang berhak melakukan penertiban tidak diberikan anggaran. "Namun demikian, kita bisa berkaca, Densus 88 saja ada dana untuk menjaga keamanan dari terorisme," kata Murhali.
Menurut Murhali, tempat maksiat tumbuh subur karena aparatnya sendiri saat ini mudah disuap. "Bandingkan di era Soeharto, para pelaku maksiat takut dengan Hansip. Penyelenggara atau pelaku maksiat sudah ketakutan dengan Hansip. Sementara saat ini, citra polisi buruk, sehingga tidak ditakuti. Polisi banyak yang bisa '86'," ungkap Murhali. [itoday/al-khilafah.org]
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPW FPI Bekasi, Murhali Barda, kepada itoday (27/7). "Kami sudah tekan aparat. Bagaimanapun yang menertibkan itu adalah pemerintah. Ketika kami sampaikan pada pemerintah, mereka bilang anggarannya tidak ada. Kalau tidak ada anggaran tidak jalan," ungkap Murhali.
Murhali menyatakan, mungkin memang benar bahwa pemerintah yang berhak melakukan penertiban tidak diberikan anggaran. "Namun demikian, kita bisa berkaca, Densus 88 saja ada dana untuk menjaga keamanan dari terorisme," kata Murhali.
Menurut Murhali, tempat maksiat tumbuh subur karena aparatnya sendiri saat ini mudah disuap. "Bandingkan di era Soeharto, para pelaku maksiat takut dengan Hansip. Penyelenggara atau pelaku maksiat sudah ketakutan dengan Hansip. Sementara saat ini, citra polisi buruk, sehingga tidak ditakuti. Polisi banyak yang bisa '86'," ungkap Murhali. [itoday/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar