Header Ads

Astaghfirullah!!! Ramadhan Baru Saja Berlalu, Lokalisasi Dolly Langsung Buka

Ramadhan baru saja berakhir. Umat Islam masih merayakan kemenangan pada 1 Syawal 1433 H dengan salat Ied dan bersilaturahim dengan kerabat, sanak saudara dan para tetangga.



Para tukang maksiyat yang selama ini selalu mendatangi lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly, rupanya sudah tidak sabar. Setelah satu bulan libur karena bulan Ramadhan, secara resmi, Senin, (20/8/2012) malam, lokalisasi Dolly dan Jarak, di Jawa Timur, kembali dibuka.

Seperti dilaporkan beritajatim.com, lokalisasi dengan wisma terbanyak di Asia Tenggara itu, meski belum semuanya buka, namun mulai tampak ramai dikunjungi pengunjung yang ingin melepaskan syahwatnya karena sudah mulai memperlihatkan aktivitasnya.

Sebelumnya, Sabtu (18/08/2012) lalu, pada malam takbir, kawasan itu masih dikelilingi para Remaja Mushola Baitul Mutaqien di Jalan Kupang Gunung Barat, yang melakukan takbir keliling.

"Nggak riyoyoan nangkene ta mas, wes buka loh (tidak lebaran di sini mas, sudah buka loh)," ajak makelar untuk menawarkan tamunya agar mau memilih-milih PSK, sesaat setelah Dolly dibuka.

Meski tidak banyak PSK yang diperlihatkan, namun para makelar sudah menawarkan ke pria hidung belang yang sedang mencari kepuasan. Begitu juga lokasi parkir di sekitar wisma, tampak sudah mulai dipenuhi kendaraan roda dua.

MUI dan Pemprov Bentuk IDEAL

Lokalisasi Dolly secara berangsur rencananya akan ditutup. Ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Jatim. Untuk upaya penyadaran para Pekerja Seks Komersial (PSK), telah dibentuk Ikatan Dai Areal Lokalisasi (IDEAL).

"Kita (pendekatannya) persuasif. Langkahnya bertahap tapi pasti," kata Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Buchori saat berbincang dengan sejumlah wartawan media Islam di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, akhir bulan Juni 2012 lalu.

Di lapangan IDEAL mendapatkan arahan langsung dari Majelis Ulama. Mereka bekerja dengan dukungan dana dari pemerintah. Targetnya, pada 2014 mendatang sudah tidak ada lagi lokalisasi di Jawa Timur. "Itu kata Gubernur," kata Kiyai Abdussomad. [SIOnline/www.al-khilafah.org]

1 komentar:

  1. Mudah-mudahan 2014 sudah full ditutup tempat terlaknat itu.
    Tapi kalo belum tutup juga, bukan lagi dakwah yg bicara, Hisbah bahkan jihad yg harus dilakukan.
    Giliran FPI, LUIS dan Ormas-ormas Islam yg harus bekerja.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.