Jubir presiden Mesir: Surat dari Mursi untuk Presiden Israel palsu
Sebuah telegraf yang diduga dikirim oleh Presiden Mesir, Muhammad
Mursi pada Presiden Israel, Shimon Peres, telah dinyatakan palsu oleh
kantor presiden Mesir, Rabu (1/8/2012). Kebenaran di balik telegraf yang
diterbitkan oleh harian Israel, Yediot Ahronot, ini tetap samar-samar.
"Itu dengan ucapan terima kasih yang mendalam bahwa saya menerima ucapan selamat anda pada munculnya Bulan Suci Ramadan," bunyi telegraf yang diduga dikirim oleh Mursi.
Telegraf seharusnya datang dalam menanggapi dua catatan yang dikirim sebelumnya oleh Shimon Peres yang mengucapkan selamat pada Morsi atas kemenangannya dalam pemilihan presiden dan kesempatan awal Ramadhan.
Menurut situs berita Israel Haaretz, telegraf 'Mursi' dikirim pada hari Selasa (31/7) oleh seorang diplomat dari kedutaan besar Mesir di Tel Aviv kepada penasihat militer Peres.
Dalam telegraf itu, Morsi menekankan bahwa dia bersedia untuk mengerahkan upaya yang diperlukan demi mempertahankan perdamaian di Timur Tengah, "demi mencapai keamanan dan stabilitas bagi semua bangsa di kawasan ini, termasuk Israel."
Namun, juru bicara Yasser Ali dari kantor presiden Mesir menyatakan pada hari Selasa (31/7) bahwa telegraf yang diterbitkan itu "palsu."
Yediot Ahronot mempertanyakan mengapa Mursi menyangkal telegraf tersebut, yang berisi seruan untuk perdamaian", dan menggambarkannya memiliki nada positif bagi negara Zionis tersebut. [arrahmah/al-khilafah.org]
"Itu dengan ucapan terima kasih yang mendalam bahwa saya menerima ucapan selamat anda pada munculnya Bulan Suci Ramadan," bunyi telegraf yang diduga dikirim oleh Mursi.
Telegraf seharusnya datang dalam menanggapi dua catatan yang dikirim sebelumnya oleh Shimon Peres yang mengucapkan selamat pada Morsi atas kemenangannya dalam pemilihan presiden dan kesempatan awal Ramadhan.
Menurut situs berita Israel Haaretz, telegraf 'Mursi' dikirim pada hari Selasa (31/7) oleh seorang diplomat dari kedutaan besar Mesir di Tel Aviv kepada penasihat militer Peres.
Dalam telegraf itu, Morsi menekankan bahwa dia bersedia untuk mengerahkan upaya yang diperlukan demi mempertahankan perdamaian di Timur Tengah, "demi mencapai keamanan dan stabilitas bagi semua bangsa di kawasan ini, termasuk Israel."
Namun, juru bicara Yasser Ali dari kantor presiden Mesir menyatakan pada hari Selasa (31/7) bahwa telegraf yang diterbitkan itu "palsu."
Yediot Ahronot mempertanyakan mengapa Mursi menyangkal telegraf tersebut, yang berisi seruan untuk perdamaian", dan menggambarkannya memiliki nada positif bagi negara Zionis tersebut. [arrahmah/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar