Header Ads

Amerika Serikat Menebar Kebencian: Iklan di Metro New York Serukan Untuk Perangi “Jihad”

Sejumlah pemberitaan mengatakan bahwa telah diputuskan untuk memasang iklan yang menyamakan antara jihad dan barbarisme, pada pekan depan di sepuluh stasiun kereta bawah tanah di New York, meskipun para pejabat transportasi berupaya untuk melarangnya.



Seperti yang dipublikasikan kantor berita Prancis (AFP) bahwa lembaga transportasi kota dalam periklanan berpegang pada kebijakan yang melarang penggunaan bahasa yang menghina kelompok tertentu. Namun, kemudian dibentuk sebuah inisiatif untuk membela kebebasan Amerika, yang berdiri di belakang kampanye itu, yang menuntut dibolehkan memasang iklan, dan akhirnya mendapat putusan yang memenagkannya dari seorang hakim Amerika di Manhattan.

LSM American Freedom Defence Initiative (AFDI) siap menyebarkan poster kontroversi di stasiun kereta bawah tanah di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Mereka berhasil mendapatkan izin dari otoritas setempat.

"Dalam peperangan antara warga beradab dan biadab, dukunglah mereka yang beradab. Dukung Israel dan lawan Jihad," demikian yang tertulis di selebaran AFDI, seperti dikutip Fox News, Kamis, 20/9/2012.

Iklan kontroversial ini terdiri dari dua kalimat. Pertama mengatakan: “Dalam setiap perang antara manusia beradab dan barbar … Dukunglah manusia beradab”. Kedua—kalimatnya ditulis di antara dua bintang David (simbol Yahudi)—mengatakan: “Dukunglah Israel … Kalahkan Jihad”. Aron Donovan, juru bicara Departemen Transportasi New York mengatakan bahwa “tangan kami terikat” dalam kaitannya dengan pemasangan iklan tersebut.

Gerakan inisiatif untuk membela kebebasan Amerika, yang dipimpin oleh Pamella Geller ini dikenal dengan reputasinya yang buruk, ketika ia menentang pembangunan sebuah pusat Islam di dekat lokasi menara World Trade Center, yang hancur dalam serangan 11 September.

Aksi kekerasan dan berbagai protes pecah pekan lalu, setelah dimasukkan cuplikan film pelecehan terhada Nabi Saw yang diproduksi di California. Dalam aksi protes itu duta besar AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lain tewas selama serangan yang dikancarkan terhadap konsulat AS di Benghazi.

Demikianlah, Amerika Serikat telah membiarkan para penghina Islam berkeliaran di bawah ketiak ide kebebasan yang mereka usung. Amerika Serikat bertanggungjawab atas penghinaan dan kebencian kepada kaum Muslim tersebut.
 
Bila demikian adanya, maka sudah saatnya kaum Muslim mengenyahkan ide-ide warisan penjajah Barat, mulai dari ide kebebasan, toleransi, hak asasi manusia, hingga demokrasi. Semua ide tadi bertentangan dengan Islam dan Amerika sebagai pengembannya telah menggunakan ide-ide tersebut untuk menikam umat Islam.

Kini saatnya umat kembali kepada syariah yang akan diterapkan oleh Khalifah di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Institusi inilah yang akan menghentikan berbagai penghinaan dan kebencian terhadap Islam, Nabinya dan kaum Muslim. Semakin dekat. [islammemo/okezone/htipress/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.