Header Ads

FSA Butuh Senjata, Bukan Tentara Asing

Ditugaskan untuk mengikuti pasukan oposisi Suriah Free Syrian Army (FSA), reporter Euronews di Aleppo Farouk Atig berhasil mewawancarai salah satu dari tiga komandan FSA di wilayah tersebut.


Abdul Kadir Al Hajji, pria berusia 32 yang dulu berprofesi sebagai pedagang, kini menjadi komandan brigade berkekuatan 6.000 orang laki-laki.

Meskipun mendapat gempuran sengit dan kekalahan dari pasukan rezim Suriah beberapa waktu terakhir, komandan FSA itu menegaskan bahwa pasukannya masih kuat dan tidak melemah.

“Tidak, tidak, kami tidak lemah. Bahkan sebaliknya kami lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang, kami lebih kuat dibanding sebelumnya. Prajurit tentara Assad berkurang dan mengalami penurunan semangat. Mereka tidak sanggup berperang di lebih dari satu lokasi pertempuran,” tegas Al Hajji.

Saat ditanya tentang orang asing yang bergabung dalam FSA, Al Hajji menyangkal keberadaan mereka.

“Bicara soal Brigade At-Tauhid, saya belum pernah mendengar ada pejuang non-Suriah. Mengenai brigade-brigade lain, mungkin pejuang Arab ada di antara mereka, tetapi tidak banyak. Kami berterimakasih untuk itu kepada mereka. Tetapi kami tidak memerlukan lebih banyak prajurit, kami perlu senjata,” jelas Al Hajji, dikutip Euronews (18/9/2012).

Menurut pria berjenggot lebat itu, senjata yang mereka miliki hanyalah hasil dari rampasan senjata musuh. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.