Header Ads

Hizbut Tahrir Kecam Majalah Prancis Karena Melecehkan Rasulullah

Surat kabar Yordania “Assabeel” mempublikaskan berita tentang aksi Hizbut Tahrir (HT) yang mengecam pelecehan terhadap Rasulullah oleh majalah Prancis.


Hizbut Tahrir (HT) mengecam kartun yang melecehkan Rasulullah Saw, yang diterbitkan oleh surat kabar Prancis, pada Rabu pagi (19/9).

Kepala Kantor Media Hizbut Tahrir, Mamduh Abu Sawa mengatakan: “Kartun ini merupakan tantangan yang telanjang bagi semua kaum Muslim.” Ia menambahkan: “Kami telah mengatakan bahwa film pelecehan terhadap Rasulullah itu bukan menjadi perbuatan hina yang terakhir, dan terbukti apa yang terjadi hari ini, karena kami tahu mentalitas yang menguasai pemikiran kaum salib pendendam. Sehingga dalam menghadapi tantangan baru ini, kami mengatakan bahwa umat Islam tidak akan diam, dan dunia akan segera melihat reaksinya.”

Abu Sawa mengirim pesan kepada redaktur majalah “Charlie Hebdo” yang mempublikasikan kartun pelecehan terhadap Rasulullah Saw, dengan mengatakan: “Jika kaum Muslim sekarang belum memiliki negara yang akan mengadili dan menghukumnya, maka tidak lama lagi akan datang negara Khilafah yang akan menghukum setiap orang yang dengan lancang berani melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad Saw.”

Dalam hal ini, Abu Sawa menyeru semua umat Islam di dunia untuk marah karena Allah dan Rasul-Nya.

Abu Sawa menambahkan: “Kami menyerukan dan mengajak semua tentara Islam agar bergerak untuk menolong Rasulullah dengan melenyapkan semua tiran, dan menjadikan negeri-negeri kaum Muslim menjadi satu negara, yaitu Khilafah, di bawah râyah (bendera) Rasulullah Saw, yakni “râyah al-uqâb”, karena ia adalah satu-satunya yang mampu menggetarkan setiap entitas negara dan rezim yang lancang melakukan pelecehan dan melindungi—dengan undang-undang kebebasannya—orang yang melecehkan Nabi Muhammad dan agama kami yang lurus.

Abu Sawa berkata: “Sejarah menunjukkan kepada kami bahwa Prancis adalah negara yang tidak tahu berterima kasih sejak Sulthan Sulaiman al-Qanuni membebaskan Raja Prancis, Francis I dari tangan tentara Eropa setelah pertempuran Pavia, setelah orang Prancis meminta bantuannya. Namun, Prancis membalas semua kebaikan ini dengan berkali-kali membuat kartun dan drama yang melecehkan Rasulullah Saw, di samping mempersulit kaum Muslimat terkait dengan pemakaian hijab.”

Abu Sawa menutup pembicaraannya dengan sebuah pesan untuk pemerintah Prancis: “Kami katakan kepada pemerintah Prancis bahwa sistem Khilafah yang telah menyelamatkan raja Anda dan membebaskan Anda dari kehinaan, akan segera kembali untuk menghentikan Anda dan lainnya, sehingga Anda tidak lagi mendengar bisikan setan.” (pal-tahrir.info, 20/9/2012). [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.