Header Ads

Terpilihnya Orang Kristen Sebagai Ketua Dewan Nasional Suriah (SNC) Semakin Jelas Jauhnya Mereka dengan Rakyat Suriah

Oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) yang tidak mencerminkran representasi rakyat Suriah, melainkan menjadi kaki tangan Barat, baru-baru ini telah memilih George Sabra, seorang tokoh Kristen, sebagai pemimpin kelompok yang disokong Barat tersebut untuk jangka waktu enam bulan dalam pemilihannya di Doha, Qatar.


Sabra merupakan salah satu dari dua calon dewan eksekutif SNC yang dipilih dalam pemungutan suara yang dihitung di depan wartawan dan anggota dewan.

Dalam pernyataan pertamanya sebagai kepala SNC, Sabra pada hari Jumat berjanji untuk "bekerja sama dengan komponen lain dari oposisi Suriah guna mempercepat jatuhnya rezim kriminal".

"Kami berharap bahwa pemilu yang bebas dan transparan akan menjadi model bagi pemilihan umum yang bebas di Suriah," kata Sabra kepada kantor berita AFP seperti dikutip AL-Jazeera.

SNC dibentuk enam bulan setelah meletusnya revolusi anti rezim dimulai pada bulan Maret 2011. SNC tidaklah merepresentasikan rakyat Suriah. Sebaliknya, SNC tidak lebih dari lembaga bentukan Barat untuk memuluskan strategi Barat membelokkan revolusi yang diberkahi di Suriah dengan solusi-solusi ala Baratnya.


Sejak awal revolusi, rakyat Suriah telah meneriakkan yel-yel takbir dan yel-yel "tidak akan pernah ruku selain kepada Allah" hingga diantara mereka demi mempertahankan kehormatannya, puluhan ribu telah dibantai oleh rezim kriminal Assad.

Rakyat telah menyerukan bahwa "Khilafah adalah tuntutan kami", maka sungguh aneh bila SNC mengklaim sebagai representasi rakyat, sementara solusi yang ingin dijalankan adalah solusi demokrasi dan pemikiran barat lainnya. Terlebih lagi, lembaga tersebut dipimpin oleh seorang Kristen. Maka sungguh aneh bagi sebuah negeri yang mayoritas Muslim.

Tentang masalah ini, Hizbut Tahrir dalam leafletnya beberapa waktu lalu mengingatkan dan menyerukan, "Wahai orang-orang revolusioner di Suria: kami paham bahwa diantara Anda adalah sejumlah kecil orang yang terpedaya dengan tsaqafah barat, terkooptasi dengan ide-ide dan pemahaman-pemahaman barat. Mereka mengatakan apa yang dikatakan oleh barat, menyerukan negara sipil demokrasi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan… "

"Sesungguhnya kelompok kecil itu tidak menginginkan pemerintahan Islam. Sebaliknya mereka ingin mengcopy sistem-sistem barat dengan simpul-simpul dan ikatan-ikatannya. Sehingga sistem buatan manusia tetap ada disertai perubahan wajah, boneka dan kaki tangan! Mereka itu hanya kontestan dan tidak memiliki bobot. Bobot mereka adalah tergadai oleh eksistensi rezim rusak dan tuan-tuannya. Jika nyala rezim dan tuan-tuan itu meredup, maka redup pula nyala kelompok itu. Jadi kelompok itu adalah ilusi yang terikat di dalam ikatan!"

"Kami juga paham bahwa diantara Anda ada kelompok yang lebih besar jumlahnya dari kelompok tadi dan bobotnya lebih berat … Mereka adalah kaum muslim, yang di depan mata mereka ada penutup: mereka mencintai Islam dan menginginkan khilafah serta menghidupkan panji Rasul saw."

"Akan tetapi mereka tidak mengumumkan apa yang mereka cintai dan apa yang mereka inginkan, karena takut memprovokasi negara-negara imperialis. Mereka juga tidak mengusung ar-Rayah, karena takut memancing seruan-seruan nasionalisme!"

"Kami mengingatkan mereka mudah-mudahan mereka memperhatikan dan memikirkan! Kami mengingatkan mereka bahwa mereka tidak akan memetik anggur dari duri barat kafir imperialis atau dari para pengikut barat kafir para penyeru nasionalisme. Bahkan bagaimanapun mereka menjaga diri untuk tidak memprovokasi barat dan menjauhkan diri untuk tidak membuat marah barat, dengan dugaan bahwa dengan itu akan bisa mendapatkan bantuan barat, maka mereka itu berilusi dan hanya akan keluar dari generasi mereka bahkan mereka akan meninggalkan agama mereka sampai musuh-musuh Allah Swt dan Rasul-Nya saw ridha kepada mereka". [m/f/al-jazeera/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.