Rayakan Kelahiran ‘Tuhan’, SBY Terancam Dosa Muta’addi
KH M Shoffar Mawardi menegaskan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang notabene beragama Islam akan mendapatkan dosa muta’addi (bertambah banyak sebanyak yang mengikutinya) bila turut mengucapkan selamat bahkan merayakan natal.
“Karena umat Islam yang awam bisa terpengaruh dan menganggap boleh hukumnya bagi mereka mengucapkan selamat natal atau ikut merayakannya,” ungkap pengasuh Ma’had Daarul Muwahhid Srengseng Jakarta Barat tersebut kepada mediaumat.com, Sabtu (15/12).
Menurutnya, perayaan natal bagi Nasrani adalah perayaan hari lahirnya Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai Anak Tuhan atau Tuhan Anak. Mengucapkan selamat natal atau bahkan menghadiri perayaan natal yang diselenggarakan oleh Kaum Nasrani berarti membenarkan atau mendukung keyakinan mereka.
Bagi Umat Islam ini adalah perbuatan yang hukumnya haram. Terlebih jika seorang Muslim itu adalah tokoh atau pemimpin tentu lebih haram lagi karena sikap dan perbuatannya akan ditiru oleh rakyat atau masyarakat awam.
“Keyakinan bahwa Allah memiliki anak adalah keyakinan yang batil dan tidak layak dituduhkan kepada Allah SWT,” ungkapnya seraya mengutip Alquran Surat Maryam Ayat 90-92.
Mengatakan atau membenarkan keyakinan bahwa Nabi Isa AS atau Yesus Kristus adalah Tuhan atau satu diantara tiga Tuhan merupakan perkataan dan sikap yang akan menggelincirkan kaum Muslimin kepada kekafiran.
Kemudian alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, tersebut mengutip firman Allah SWT QS Al-Maidah Ayat 17 yang artinya,Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam.”
Ulama yang pernah menimba ilmu kepada sesepuh ulama Jakarta Mu’allim KHM Syafi’i Hadzami tersebut mengutip pula firman Allah SWT QS Al-Maidah Ayat 73, yang artinya,
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga.” Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
Sebelumnya, Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Nafsiah Mboi yang juga menteri kesehatan, menyatakan bahwa Presiden SBY dan Wapres Boediono akan turut menghadiri Perayaan puncak Natal Nasional yang akan diselenggarakan tanggal 27 Desember.
“Presiden mengharapkan penyelenggaraan puncak perayaan Natal 2012 bersifat inklusif, dan dapat dirasakan semua pihak, tidak hanya oleh umat Kristiani,” ungkap Mboi seperti dilansir antaranews.com, (7/12). (mediaumat.com, 17/12)[www.al-khilafah.org]
“Karena umat Islam yang awam bisa terpengaruh dan menganggap boleh hukumnya bagi mereka mengucapkan selamat natal atau ikut merayakannya,” ungkap pengasuh Ma’had Daarul Muwahhid Srengseng Jakarta Barat tersebut kepada mediaumat.com, Sabtu (15/12).
Menurutnya, perayaan natal bagi Nasrani adalah perayaan hari lahirnya Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai Anak Tuhan atau Tuhan Anak. Mengucapkan selamat natal atau bahkan menghadiri perayaan natal yang diselenggarakan oleh Kaum Nasrani berarti membenarkan atau mendukung keyakinan mereka.
Bagi Umat Islam ini adalah perbuatan yang hukumnya haram. Terlebih jika seorang Muslim itu adalah tokoh atau pemimpin tentu lebih haram lagi karena sikap dan perbuatannya akan ditiru oleh rakyat atau masyarakat awam.
“Keyakinan bahwa Allah memiliki anak adalah keyakinan yang batil dan tidak layak dituduhkan kepada Allah SWT,” ungkapnya seraya mengutip Alquran Surat Maryam Ayat 90-92.
Mengatakan atau membenarkan keyakinan bahwa Nabi Isa AS atau Yesus Kristus adalah Tuhan atau satu diantara tiga Tuhan merupakan perkataan dan sikap yang akan menggelincirkan kaum Muslimin kepada kekafiran.
Kemudian alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, tersebut mengutip firman Allah SWT QS Al-Maidah Ayat 17 yang artinya,Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam.”
Ulama yang pernah menimba ilmu kepada sesepuh ulama Jakarta Mu’allim KHM Syafi’i Hadzami tersebut mengutip pula firman Allah SWT QS Al-Maidah Ayat 73, yang artinya,
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga.” Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
Sebelumnya, Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Nafsiah Mboi yang juga menteri kesehatan, menyatakan bahwa Presiden SBY dan Wapres Boediono akan turut menghadiri Perayaan puncak Natal Nasional yang akan diselenggarakan tanggal 27 Desember.
“Presiden mengharapkan penyelenggaraan puncak perayaan Natal 2012 bersifat inklusif, dan dapat dirasakan semua pihak, tidak hanya oleh umat Kristiani,” ungkap Mboi seperti dilansir antaranews.com, (7/12). (mediaumat.com, 17/12)[www.al-khilafah.org]
begini nih ketika pemimpin tidak menjadikan aqidah islam sebagai landasan berpikir.
BalasHapus