HTI Biringkanaya Gelar Daurah Islam Pemuda
Sejak pagi walau kondisi hujan puluhan remaja dari berbagai sekolah menengah di Kecamatan Biringkanaya, berbondong-bondong menghadiri kegiatan Daurah Islam Pemuda yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPC Biringkanaya.
Kegiatan yang merupakan rangkaian acara untuk menyambut Muktamar Khilafah 2013 ini dilaksanakan pada hari ahad (27/1/2013) di Masjid An-Nur, Jl Baddoka, Kompleks PU Makassar.
Dengan mengangkat tema “Membentuk Pemuda Tangguh, Menyongsong Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah” disampaikan 3 materi, yakni iman dinamis dan produktif, hidup adalah pilihan, dan syariat Islam.
Pada materi pertama disampaikan bahwa tingkah laku seseorang tergantung oleh pemikiran yang dianutnya, terutama pemikiran mendasar yang akan membentuk persepsi seseorang tentang hakikat kehidupan yang kemudian disebut sebagai aqidah.
Dan Islam merupakan mafahim yang shahih karena masuk akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Selanjutnya dalam materi kedua yang membahas hidup adalah pilihan, bahwa terjadi kekeliruan persepsi yang berkembang di sekitar kita terutama kesalahpahaman memahami takdir yang kemudian disampaikan dalam bentuk kisah antara Pengembala, kerbau dan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Bahwa seorang pengembala akan selamanya menjadi pengembala karena takdir begitu juga seorang PSK selamanya tetap menjadi PSK dikarenakan takdir seakan-akan hidup itu seperti kerbau yang selamanya hanya menjadi hewan gembalaan.
Padahal kenyataannya tidak demikian, Pengembala dan PSK berbeda dengan kerbau yang tidak memiliki akal. Pengembala dan PSK memiliki pilihan hidup antara tetap menjadi pengembala dan PSK atau mau berubah memilih bentuk kehidupan yang lebih baik, akhirnya bahwa di hidup kita ini masing-masing sebagai hamba mesti pandai-pandai memilih pilihan hidup yang shahih.
Adapun materi ketiga membahas materi syariat Islam. Bahwa Islam sebagai agama kita, tentu menjadi kewajiban untuk memahami apa saja yang terdapat dalam Islam termasuk Syariat, hanya saja disayangkan pemahaman syariat yang ada saat ini masih terbatas pada perkara-perkara ibadah ritual saja padahal syariat Islam mencakup luas dari persoalan pribadi hingga Negara dengan segala aspeknya.
Di sesi akhir kegiatan, dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok kecil yang membuat acara ini semakin antusias diikuti seluruh peserta. Kegiatan diakhiri dengan membangun komitmen bersama untuk menjadi generasi Islam yang tangguh sehingga pandangan buruk terhadap remaja saat ini oleh sebagian orang tak lagi terjadi. [tribunnews/www.al-khilafah.org]
Kegiatan yang merupakan rangkaian acara untuk menyambut Muktamar Khilafah 2013 ini dilaksanakan pada hari ahad (27/1/2013) di Masjid An-Nur, Jl Baddoka, Kompleks PU Makassar.
Dengan mengangkat tema “Membentuk Pemuda Tangguh, Menyongsong Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah” disampaikan 3 materi, yakni iman dinamis dan produktif, hidup adalah pilihan, dan syariat Islam.
Pada materi pertama disampaikan bahwa tingkah laku seseorang tergantung oleh pemikiran yang dianutnya, terutama pemikiran mendasar yang akan membentuk persepsi seseorang tentang hakikat kehidupan yang kemudian disebut sebagai aqidah.
Dan Islam merupakan mafahim yang shahih karena masuk akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Selanjutnya dalam materi kedua yang membahas hidup adalah pilihan, bahwa terjadi kekeliruan persepsi yang berkembang di sekitar kita terutama kesalahpahaman memahami takdir yang kemudian disampaikan dalam bentuk kisah antara Pengembala, kerbau dan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Bahwa seorang pengembala akan selamanya menjadi pengembala karena takdir begitu juga seorang PSK selamanya tetap menjadi PSK dikarenakan takdir seakan-akan hidup itu seperti kerbau yang selamanya hanya menjadi hewan gembalaan.
Padahal kenyataannya tidak demikian, Pengembala dan PSK berbeda dengan kerbau yang tidak memiliki akal. Pengembala dan PSK memiliki pilihan hidup antara tetap menjadi pengembala dan PSK atau mau berubah memilih bentuk kehidupan yang lebih baik, akhirnya bahwa di hidup kita ini masing-masing sebagai hamba mesti pandai-pandai memilih pilihan hidup yang shahih.
Adapun materi ketiga membahas materi syariat Islam. Bahwa Islam sebagai agama kita, tentu menjadi kewajiban untuk memahami apa saja yang terdapat dalam Islam termasuk Syariat, hanya saja disayangkan pemahaman syariat yang ada saat ini masih terbatas pada perkara-perkara ibadah ritual saja padahal syariat Islam mencakup luas dari persoalan pribadi hingga Negara dengan segala aspeknya.
Di sesi akhir kegiatan, dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok kecil yang membuat acara ini semakin antusias diikuti seluruh peserta. Kegiatan diakhiri dengan membangun komitmen bersama untuk menjadi generasi Islam yang tangguh sehingga pandangan buruk terhadap remaja saat ini oleh sebagian orang tak lagi terjadi. [tribunnews/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar