Header Ads

Krisis Anggaran, AS Batal Kirim Kapal Induk ke Timur Tengah

Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, terpaksa menunda pengerahan suatu gugus tugas tempur berbasis kapal induk ke Timur Tengah pada Rabu setempat karena masalah anggaran. Penundaan ini keluar beberapa jam setelah muncul peringatan bahwa masalah keuangan kini juga menjadi ancaman keamanan AS.


Menurut kantor berita Reuters, tadinya militer AS bersiap mengirim gugus tugas tempur maritim, yang terdiri dari kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal peluncur rudal USS Gettysburg pekan ini ke Timur Tengah untuk menanggapi gejolak keamanan di kawasan itu. Namun pengerahan itu tidak bisa terlaksana karena terganjal anggaran yang belum menentu, ungkap juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon), George Little.

"Menghadapi ketidakpastian anggaran, Angkatan Laut AS terpaksa membuat keputusan demikian dan ini disetujui Bapak Menteri," kata Little. "Keputusan yang bijaksana ini membuat Angkatan Laut AS bisa menyiapkan kapal-kapalnya untuk dikerahkan sesegera mungkin bilamana diperlukan untuk menanggapi gangguan keamanan nasional yang bersifat genting," lanjut Little.

Situasi itu membuat AS kini hanya bisa menempatkan satu kapal induk di perairan Timur Tengah, yang tengah bergejolak. Pengiriman gugus tugas tempur baru itu terpaksa diambil Panetta - yang bakal segera pensiun sebagai menteri paling cepat pekan ini - beberapa jam setelah dia berpidato di Universitas Georgetown, Washington DC.

Kepada para mahasiswa, Panetta menyinggung krisis anggaran di tubuh pemerintah yang kini turut mengancam keamanan nasional AS. Bila tidak segera diatasi, lanjut Panetta, Pentagon harus memotong anggaran belanja sebesar US$46 miliar dalam tujuh bulan ke depan.

Pemangkasan itu bakal berlaku mulai 1 Maret 2013 bila tidak ada keputusan berarti dari Kongres. Selain menunda sejumlah misi, Pentagon harus mengurangi personel dalam menghadapi pemangkasan anggaran itu.

"Sulit untuk dipercaya, jujur saja, bahwa Kongres berdiam diri membiarkan pertahanan, ekonomi, dan kualitas hidup Amerika menjadi rusak," kata Panetta. [vivanews/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.