Sir Richard Dannat & Perang Melawan Islam
Di bulan Mei 2010, Richard Dannat—mantan kepala angkatan bersenjata
Inggris yang baru saja pensiun dan diangkat sebagai penasihat pertahanan
Perdana Menteri David Cameron—menegaskan bahwa perang di Afghanistan
adalah perang terhadap Islam.
Berbicara pada program BBC Radio 4 tentang apakah Inggris akan melanjutkan pendudukan di Afghanistan, Jenderal (Purnawirawan) Sir Richard Dannatt ketika itu mengatakan: “Ada agenda Islami yang jika kita tidak tentang dan hadapi di Afghanistan selatan, atau Afghanistan, atau di Asia Selatan, maka pengaruhnya akan terus tumbuh. Kita bisa melihat gerakan itu bergerak dari Asia Selatan ke Timur Tengah dan Afrika Utara, dengan tanda seperti kekhalifahan Islam di abad 14 dan 15.”
Sir Richard secara eksplisit mengatakan bahwa umat Islam mengadopsi ide-ide politik dan sistem pemerintahan Khilafah, dan hal ini tidak bisa diterima dan harus ada respon militer dari Inggris.
Dia tidak memiliki masalah dengan shalat yang dilakukan orang Islam, asalkan umat Islam menyerahkan kehidupan politik dengan nilai-nilai Barat.
Taji Mustafa, media wakil Hizbut Tahrir di Inggris, langsung berkomentar: “Jenderal Dannatt sebelumnya memang pernah mengatakan akan menyerang sistem pemerintahan Islam, Khilafah. Dia mencoba untuk membenarkan perang ini dengan berusaha melabeli Islam sebagai agama dan bukan diin, atau cara hidup yang mencakup masalah politik juga.” [sa/islampos/the nation][www.al-khilafah.org]
Berbicara pada program BBC Radio 4 tentang apakah Inggris akan melanjutkan pendudukan di Afghanistan, Jenderal (Purnawirawan) Sir Richard Dannatt ketika itu mengatakan: “Ada agenda Islami yang jika kita tidak tentang dan hadapi di Afghanistan selatan, atau Afghanistan, atau di Asia Selatan, maka pengaruhnya akan terus tumbuh. Kita bisa melihat gerakan itu bergerak dari Asia Selatan ke Timur Tengah dan Afrika Utara, dengan tanda seperti kekhalifahan Islam di abad 14 dan 15.”
Sir Richard secara eksplisit mengatakan bahwa umat Islam mengadopsi ide-ide politik dan sistem pemerintahan Khilafah, dan hal ini tidak bisa diterima dan harus ada respon militer dari Inggris.
Dia tidak memiliki masalah dengan shalat yang dilakukan orang Islam, asalkan umat Islam menyerahkan kehidupan politik dengan nilai-nilai Barat.
Taji Mustafa, media wakil Hizbut Tahrir di Inggris, langsung berkomentar: “Jenderal Dannatt sebelumnya memang pernah mengatakan akan menyerang sistem pemerintahan Islam, Khilafah. Dia mencoba untuk membenarkan perang ini dengan berusaha melabeli Islam sebagai agama dan bukan diin, atau cara hidup yang mencakup masalah politik juga.” [sa/islampos/the nation][www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar