Tony Blair Sebut Islam Agama Bermasalah
Ahad kemarin (2/6) Tony Blair dikabarkan menulis sebuah artikel mengenai tragedi penyerangan Woolwich—tragedi atas tewasnya prajurit Inggris. Dalam tulisan tersebut Blair memperingatkan masyarakat Inggris mengenai bahaya Islam.
“Ada masalah dalam Islam , yakni karena adanya para penganut ideologi yang turun-temurun. Dan kita harus membahasnya dengan jujur,” demikian fitnah Blair dalam tulisannya.
Katanya tragedi Woolwich merupakan bukti adanya masalah dalam Islam karena di sana ada sebuah ideologi yang mengakar dan sangat berbahaya. Tragedi Woolwich adalah tragedi atas tewasnya prajurit Inggris, Lee Righby bulan lalu.
Mantan perdana menteri Inggris ini mendesak masyarakat agar lebih jujur mengakui bahaya yang akan datang dari ekstimisme Islam. Maka dari itu dia menyerukan pembahasan lebih mendalam mengenai kasus Woolwich demi keamanan Inggris.
Dia juga menyebutkan bahwa Islam radikal itu telah turun menurun dan menambahkan bahwa “ini bukanlah soal sebuah provinsi yang dipenuhi ekstrimis”.
“Pada intinya adalah sudut pandang tentang agama dan bagaimana interaksi antara agama dengan politik yang tidak sesuai dengan gagasan pluralisme, liberalisme dan keterbukaan yang pada akhirnya memunculkan teroris,” tulisnya. [ra/islampos/dm]
[www.al-khilafah.org]
“Ada masalah dalam Islam , yakni karena adanya para penganut ideologi yang turun-temurun. Dan kita harus membahasnya dengan jujur,” demikian fitnah Blair dalam tulisannya.
Katanya tragedi Woolwich merupakan bukti adanya masalah dalam Islam karena di sana ada sebuah ideologi yang mengakar dan sangat berbahaya. Tragedi Woolwich adalah tragedi atas tewasnya prajurit Inggris, Lee Righby bulan lalu.
Mantan perdana menteri Inggris ini mendesak masyarakat agar lebih jujur mengakui bahaya yang akan datang dari ekstimisme Islam. Maka dari itu dia menyerukan pembahasan lebih mendalam mengenai kasus Woolwich demi keamanan Inggris.
Dia juga menyebutkan bahwa Islam radikal itu telah turun menurun dan menambahkan bahwa “ini bukanlah soal sebuah provinsi yang dipenuhi ekstrimis”.
“Pada intinya adalah sudut pandang tentang agama dan bagaimana interaksi antara agama dengan politik yang tidak sesuai dengan gagasan pluralisme, liberalisme dan keterbukaan yang pada akhirnya memunculkan teroris,” tulisnya. [ra/islampos/dm]
[www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar