Ada Kendala, Pengajian HTI dan Gus Hasan Tetap Berlangsung
Sebagaimana publikasi yang banyak ditemukan di sudut kota Tuban, sedianya Halqoh Islamiyah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Tuban bekerja sama dengan Gus Hasan Nafi' bin Yahya Faqih (Gus Hasan) serta Gus Muhammad Al Murod Ibn Muhyin Faqih (Gus Murod) akan dilaksanakan di Masjid Ponpes Ashomadiyah Makamagung Tuban tadi malam (7/7). Tetapi karena beberapa kendala teknis, acara terpaksa dipindahkan.
"Kendala teknis utama adalah rusaknya jembatan utama menuju masjid pondok. Dan belum selesai diperbaiki hingga ahad siang," ujar Agung Firdaus, ketua Panitia acara. "Sehingga dengan berat hati kami membatasi yang hadir melalui konfirmasi via ponsel bahwa acara ditunda"
Pembatasan harus dilakukan karena diperkirakan jamaah yang hadir dari tuban Dan sekitarnya mencapai 3000 orang.
"Kalau dipaksakan, bisa-bisa panitia di komplain pengguna jalan dan kepolisian karena pasti meluber ke jalan Panglima Sudirman" lanjutnya.
Panitia kemudian mengalihkan hadirin yang sudah terlanjur hadir menuju kediaman Gus Hasan di selatan pondok. Acara berlangsung lancar dengan Gus Hasan sendiri sebagai pembicara.
"Atas nama Hizbut Tahrir, saya meminta maaf kepada para tamu yang sudah terlanjur hadir," sambut Gus Hasan.
Sementara itu, Halqoh Islamiyah bertajuk "Jejak-jejak penerapan syariah di Nusantara" dengan pemateri KH. Hisyam Hidayat, pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan Baron, Nganjuk yang juga sebagai Lajnah Khusus Ulama HTI tetap berlangsung di Musholla Al Muttaqin, Mrutuk kecamatan Widang Tuban. Gus Murod sendiri ikut hadir di lokasi dan mengikuti acara hingga selesai pukul 22.00 wib.
Hadi Purwanto, salah seorang aktivis HTI asli Mrutuk menjelaskan bahwa antusiasme warga Mrutuk begitu besar sehingga acara diputuskan untuk dialihkan disana.
"Alhamdulillah, takmir mushola mengijinkan sehingga hadirin dari arah lamongan dan bojonegoro juga dalihkan ke Mrutuk", pungkasnya. (IAJ) [suaratuban/www.al-khilafah.org]
"Kendala teknis utama adalah rusaknya jembatan utama menuju masjid pondok. Dan belum selesai diperbaiki hingga ahad siang," ujar Agung Firdaus, ketua Panitia acara. "Sehingga dengan berat hati kami membatasi yang hadir melalui konfirmasi via ponsel bahwa acara ditunda"
Pembatasan harus dilakukan karena diperkirakan jamaah yang hadir dari tuban Dan sekitarnya mencapai 3000 orang.
"Kalau dipaksakan, bisa-bisa panitia di komplain pengguna jalan dan kepolisian karena pasti meluber ke jalan Panglima Sudirman" lanjutnya.
Panitia kemudian mengalihkan hadirin yang sudah terlanjur hadir menuju kediaman Gus Hasan di selatan pondok. Acara berlangsung lancar dengan Gus Hasan sendiri sebagai pembicara.
"Atas nama Hizbut Tahrir, saya meminta maaf kepada para tamu yang sudah terlanjur hadir," sambut Gus Hasan.
Sementara itu, Halqoh Islamiyah bertajuk "Jejak-jejak penerapan syariah di Nusantara" dengan pemateri KH. Hisyam Hidayat, pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan Baron, Nganjuk yang juga sebagai Lajnah Khusus Ulama HTI tetap berlangsung di Musholla Al Muttaqin, Mrutuk kecamatan Widang Tuban. Gus Murod sendiri ikut hadir di lokasi dan mengikuti acara hingga selesai pukul 22.00 wib.
Hadi Purwanto, salah seorang aktivis HTI asli Mrutuk menjelaskan bahwa antusiasme warga Mrutuk begitu besar sehingga acara diputuskan untuk dialihkan disana.
"Alhamdulillah, takmir mushola mengijinkan sehingga hadirin dari arah lamongan dan bojonegoro juga dalihkan ke Mrutuk", pungkasnya. (IAJ) [suaratuban/www.al-khilafah.org]


Tidak ada komentar