Inggris : Rezim Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Ghautah
Inggris mengatakan pihaknya yakin pasukan yang loyal kepada Bashar
Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di pinggiran kota
Damaskus yang dikuasai oleh oposisi, menambahkan bahwa rezim Suriah
telah “menyembunyikan sesuatu”.
“Saya tahu bahwa beberapa orang di dunia ingin mengatakan bahwa ini adalah semacam konspirasi yang dibawa oleh oposisi Suriah,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague pada Jum’at (23/8/2013). “Kami yakin bahwa ini adalah serangan kimia oleh rezim Assad,” lapor Guardian.
Barack Obama menyebut serangan gas beracun ini dengan “peristiwa besar yang mengundang keprihatinan besar” dalam sebuah wawancara dengan CNN, namun ia mengatakan tidak akan terburu-buru melibatkan Amerika dalam perang baru yang memakan banyak biaya. Seorang wartawan mengingatkannya bahwa ia pernah menyebut penggunaan senjata kimia akan menjadi “garis merah” untuk tindakan AS ke Suriah.
Suara Washington terbagi terkait tanggapan atas serangan terbaru. Pemimpin militer seperti John Dempsey, ketua kepala staf gabungan, telah mendesak untuk berhati-hati karena takut terlibat sangat jauh dalam konflik Timur Tengah ketika tidak adanya kejelasan apakah pemberontak Suriah mendukung kepentingan AS atau tidak. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
“Saya tahu bahwa beberapa orang di dunia ingin mengatakan bahwa ini adalah semacam konspirasi yang dibawa oleh oposisi Suriah,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague pada Jum’at (23/8/2013). “Kami yakin bahwa ini adalah serangan kimia oleh rezim Assad,” lapor Guardian.
Barack Obama menyebut serangan gas beracun ini dengan “peristiwa besar yang mengundang keprihatinan besar” dalam sebuah wawancara dengan CNN, namun ia mengatakan tidak akan terburu-buru melibatkan Amerika dalam perang baru yang memakan banyak biaya. Seorang wartawan mengingatkannya bahwa ia pernah menyebut penggunaan senjata kimia akan menjadi “garis merah” untuk tindakan AS ke Suriah.
Suara Washington terbagi terkait tanggapan atas serangan terbaru. Pemimpin militer seperti John Dempsey, ketua kepala staf gabungan, telah mendesak untuk berhati-hati karena takut terlibat sangat jauh dalam konflik Timur Tengah ketika tidak adanya kejelasan apakah pemberontak Suriah mendukung kepentingan AS atau tidak. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar