Densus 88 Culik Wanita Hamil di Tasikmalaya
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menculik seorang
wanita bernama Risma Aisyah bersama adik lelakinya bernama taufan, Risma
dan Taufan merupakan adik dari Fajar Siddik, tertuduh teroris yang
ditangkap Densus 88 enam bulan sebelumnya.
“Tadi mertua saya SMS sekitar jam 12 kurang, istri dan abang ipar saya ditangkap Densus 88,” Kata suami Risma, Dede Suhendar alias Ibadurahman saat dihubungi kiblat.net, Sabtu (24/8/2013)
Namun, Dede belum mengetahui informasi lebih jauh terkait kondisi istrinya mengingat ia sedang tidak ada di tempat dan masih dalam perjalanan menuju rumah. Kini, Dede tengah berupaya mencari tahu keberadaan istrinya itu.
“Ini HP saya mati tadi sedang ada acara, saya sedang upayakan mencari istri saya dan menghubungi TPM,”kata Dede.
Sementara itu Khoirudin, orang tua Risma menceritakan bahwa sang anak diculik ketika tengah berangkat menuju pasar untuk membeli anting bersama adik laki-lakinya, Taufan. Mereka berdua ketika itu sedang berada dekat rumah potong hewan Tasikmalaya yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya di Leuwi Anyar, Tasikmalaya.
“Tadi anak saya mau ke pasar, belum sampai ke sana sudah disalip sama dua mobil Avanza dan langsung di bawa,”katanya kepada kiblat.net saat dihubungi.
Ada seorang saksi mata bernama Chandra yang merupakan tetangga korban, kata Khoirudin, melihat peristiwa tersebut berusaha menghalangi penangkapan, akan tetapi Chandra malah diseret dan dicaci maki.
Khoirudin pun, tidak mengetahui alasan apa yang membuat putrinya tersebut dibawa oleh Densus 88. Karena tidak ada keterangan resmi dari aparat yang berwenang.
“Saat dibawa tidak ada surat penangkapan. Makanya, saya juga bingung dan tidak tahu kenapa,”lontarnya.
Kini, Khoirudin sendiri tengah meminta tolong kepada kerabat dan teman-temannya yang biasa memiliki hubungan dengan aparat kepolisian untuk mencari kejelasan nasib anaknya.
Ketika penculikan terjadi, sang suami sedang tidak ada di rumah karena mengikuti sebuah kegiatan pribadi.
Menurut Dede sendiri, ia tidak faham mengapa sang istri ditangkap. Meskipun ia, tahu kakak dari sang Istri pernah ditangkap Densus 88 sekitar 6 bulan lalu di Simpang lima.
“Saya tidak tahu kenapa istri saya ditangkap, setahu saya tidak ada delik,”tuturnya.
Risma sendiri tengah mengandung anak ke-4 saat ditangkap dengan usia kandungan masih 7 bulan.[kiblat/www.al-khilafah.org]
“Tadi mertua saya SMS sekitar jam 12 kurang, istri dan abang ipar saya ditangkap Densus 88,” Kata suami Risma, Dede Suhendar alias Ibadurahman saat dihubungi kiblat.net, Sabtu (24/8/2013)
Namun, Dede belum mengetahui informasi lebih jauh terkait kondisi istrinya mengingat ia sedang tidak ada di tempat dan masih dalam perjalanan menuju rumah. Kini, Dede tengah berupaya mencari tahu keberadaan istrinya itu.
“Ini HP saya mati tadi sedang ada acara, saya sedang upayakan mencari istri saya dan menghubungi TPM,”kata Dede.
Sementara itu Khoirudin, orang tua Risma menceritakan bahwa sang anak diculik ketika tengah berangkat menuju pasar untuk membeli anting bersama adik laki-lakinya, Taufan. Mereka berdua ketika itu sedang berada dekat rumah potong hewan Tasikmalaya yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya di Leuwi Anyar, Tasikmalaya.
“Tadi anak saya mau ke pasar, belum sampai ke sana sudah disalip sama dua mobil Avanza dan langsung di bawa,”katanya kepada kiblat.net saat dihubungi.
Ada seorang saksi mata bernama Chandra yang merupakan tetangga korban, kata Khoirudin, melihat peristiwa tersebut berusaha menghalangi penangkapan, akan tetapi Chandra malah diseret dan dicaci maki.
Khoirudin pun, tidak mengetahui alasan apa yang membuat putrinya tersebut dibawa oleh Densus 88. Karena tidak ada keterangan resmi dari aparat yang berwenang.
“Saat dibawa tidak ada surat penangkapan. Makanya, saya juga bingung dan tidak tahu kenapa,”lontarnya.
Kini, Khoirudin sendiri tengah meminta tolong kepada kerabat dan teman-temannya yang biasa memiliki hubungan dengan aparat kepolisian untuk mencari kejelasan nasib anaknya.
Ketika penculikan terjadi, sang suami sedang tidak ada di rumah karena mengikuti sebuah kegiatan pribadi.
Menurut Dede sendiri, ia tidak faham mengapa sang istri ditangkap. Meskipun ia, tahu kakak dari sang Istri pernah ditangkap Densus 88 sekitar 6 bulan lalu di Simpang lima.
“Saya tidak tahu kenapa istri saya ditangkap, setahu saya tidak ada delik,”tuturnya.
Risma sendiri tengah mengandung anak ke-4 saat ditangkap dengan usia kandungan masih 7 bulan.[kiblat/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar