Dewan Pakar PP Aisyiyah : Miss World, Upaya Kotor Pebisnis agar Laris
PP Aisyiyah menegaskan kontes Miss World hanyalah upaya kotor
pebisnis untuk melariskan dagangannya. “Itu hanya upaya kotor para
pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah
perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan
perempuan, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma seperti
dilansir Tabloid Media Umat (Edisi 111, Jum’at, 13-26 September 2013).
Maka, sikap Aisyiyah jelas, sangat tidak menerima kontes Miss Wolrd di Indonesia. Karena acara semacam itu tidak benar, tidak pantas, tidak pas. Itu kan sebenarnya jualan! Bisnis kosmetik dan pakaian dalam perempuan.
“Kita ikut pada barisan penolak Miss World!” tegasnya.
Ia pun menyatakan sebagai organisasi Muslimah, sejak pertama tampil di depan untuk menolaknya. Ia pun mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mengizinkan kontes umbar aurat dan pamer kemolekan (tabarruj) tersebut.
“Saya enggak ngerti, mengapa Indonesia bisa jadi tuan rumah ajang maksiat itu. Bagaimana sih kerjaan para pemimpinnya? Ngakunya agama Islam tetapi tidak memakai agama Islam. Kebanyakan mereka cuma agama keturunan tetapi tidak meyakini Islam dengan sebenarnya. Sehingga tidak melaksanakan aturan-aturan agama dengan benar.”[][htipress/www.al-khilafah.org]
Maka, sikap Aisyiyah jelas, sangat tidak menerima kontes Miss Wolrd di Indonesia. Karena acara semacam itu tidak benar, tidak pantas, tidak pas. Itu kan sebenarnya jualan! Bisnis kosmetik dan pakaian dalam perempuan.
“Kita ikut pada barisan penolak Miss World!” tegasnya.
Ia pun menyatakan sebagai organisasi Muslimah, sejak pertama tampil di depan untuk menolaknya. Ia pun mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mengizinkan kontes umbar aurat dan pamer kemolekan (tabarruj) tersebut.
“Saya enggak ngerti, mengapa Indonesia bisa jadi tuan rumah ajang maksiat itu. Bagaimana sih kerjaan para pemimpinnya? Ngakunya agama Islam tetapi tidak memakai agama Islam. Kebanyakan mereka cuma agama keturunan tetapi tidak meyakini Islam dengan sebenarnya. Sehingga tidak melaksanakan aturan-aturan agama dengan benar.”[][htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar