Kecam Kenaikan BBM, Aktifis HT Sudan Ditahan
Rezim yang berkuasa di Khartoum terus menahan para anggota Hizbut
Tahrir di pusat-pusat penahanan Kalakala dan Khartoum Utara, di bawah
tahanan Markas Intelijen dan Keamanan, tanpa melalui pengadilan atau
dibebaskan, dengan dalih menyelesaikan pemeriksaan. Hal ini sudah
berjalan lebih dari lima hari sejak mereka ditahan. Sementara yang
sedang diselidiki tetap tidak diketahui.
Para anggota HT Sudan ditahan karena menyebarkan nasrah-nasrah dari Hizbut Tahrir Wilayah Sudan yang berjudul : “Kenaikan Harga Bahan Bakar… Langkah Lain Untuk Menghancurkan Rakyat Miskin dan Menciptakan Lebih Banyak Kemiskinan”.
Jubir HT Wilayah Sudan, Ibrahim Othman (Abu Khalil), dalam pernyataan persnya (29/09) mengecam penangkapan ini. Jubir HT ini menanyakan jika nasrah-nasrah itu merupakan kejahatan, maka mengapa tidak langsung membawanya ke pengadilan sejak hari pertama?
“Keberadaan mereka di tahanan itu sendiri adalah suatu hukuman, dan merupakan kuburan ketidakadilan. Telah menjadi perhatian kita bahwa pemerintah, dengan alasan pembunuhan, penjarahan, perampokan yang membinasakan harta benda publik dan dilakukan oleh tangan-tangan orang-orang yang dibayar, bermaksud untuk mengadili secara kolektif para anggota kami bersama dengan orang-orang lain, sehingga memberi tuduhan kepada orang-orang yang tidak bersalah bersama dengan orang-orang yang bersalah. Apakah ada penindasan yang lebih buruk dari itu ,” tegas Abu Kholil.[] [htipress/mediaumat/www.al-khilafah.org]
Para anggota HT Sudan ditahan karena menyebarkan nasrah-nasrah dari Hizbut Tahrir Wilayah Sudan yang berjudul : “Kenaikan Harga Bahan Bakar… Langkah Lain Untuk Menghancurkan Rakyat Miskin dan Menciptakan Lebih Banyak Kemiskinan”.
Jubir HT Wilayah Sudan, Ibrahim Othman (Abu Khalil), dalam pernyataan persnya (29/09) mengecam penangkapan ini. Jubir HT ini menanyakan jika nasrah-nasrah itu merupakan kejahatan, maka mengapa tidak langsung membawanya ke pengadilan sejak hari pertama?
“Keberadaan mereka di tahanan itu sendiri adalah suatu hukuman, dan merupakan kuburan ketidakadilan. Telah menjadi perhatian kita bahwa pemerintah, dengan alasan pembunuhan, penjarahan, perampokan yang membinasakan harta benda publik dan dilakukan oleh tangan-tangan orang-orang yang dibayar, bermaksud untuk mengadili secara kolektif para anggota kami bersama dengan orang-orang lain, sehingga memberi tuduhan kepada orang-orang yang tidak bersalah bersama dengan orang-orang yang bersalah. Apakah ada penindasan yang lebih buruk dari itu ,” tegas Abu Kholil.[] [htipress/mediaumat/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar