Header Ads

Insiden anti-Islam semakin meningkat di Inggris, polisi tidak bisa berbuat apa-apa

Muslim Inggris  terus menerus menjadi korban dari pesan-pesan kebencian yang disampaikan secara online, karena gagalnya polisi dalam menyelidiki serangan ini, menyebabkan terjadinya peningkatan serangan rasial terhadap minoritas agama.



“Hal ini mengkhawatirkan bagi kita, mengingat jumlah panggilan dan jumlah investigasi yang dilakukan sangat kecil dibandingkan dengan volume kejahatan akibat kebencian terhadap ummat Islam, dimana kami telah mengirim laporannya ke polisi, ” Fiyaz Mughal, pendiri Faith Matters, mengatakan kepada BBC 5 live pada program investigasi, Ahad (24/2013).

“Mereka melakukan  pelecehan, memanggil nama dengan kasar,  sampai dengan melakukan ancaman-ancaman kasar, seperti mengancam akan mendatangi rumah seseorang dan menyakiti mereka,  mengancam untuk menyerang atau melakukan sesuatu terhadap masjid, bahkan ancaman untuk membakar sebuah masjid.

“Itulah tingkat ancaman yang kita alami, beberapa kali kami telah mengirim laporan kepada polisi  tentang ancaman langsung dengan target masjid, dan terus terang kita belum mendengar tindak lanjut dari laporan tersebut.  Itu mengkhawatirkan,” tambahnya.

Dalam catatan serangan anti –Muslim, Tell Mama (hotline yang memonitor serangan anti-islam) mengatakan pihaknya telah mencatat 1.432 kasus kekerasan dalam 22 bulan terakhir.

Setelah mereka merekam rincian pelecehan tersebut, Tell Mama melaporkan langsung kepada Association of Chief Police Officers (CPO).

Yang megejutkan adalah bahwa  polisi hanya merespon 1 laporan dari 70 kasus yang dilaporkan.

Seperti halnya ketika seorang wanita berusia 25 tahun yang merupakan  salah satu korban serangan kebencian anti-Islam. Korban , yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC, bahwa ia mengalami pelecehan yang dilakukan oleh seorang pria yang memposting fotonya di Twitter dan memanggilnya “si jelek Pakistan”. Para pengikutnya mengomentari penampilannya, dan ada nuansa rasis di pesan tersebut. Tapi ketika dia melaporkan hal tersebut kepada polisi, mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

“Mereka mengatakan kepada saya bukti itu tidak ada lagi, sehingga sulit untuk mengidentifikasi siapa dia dan ada begitu banyak terjadi pelecehan online. Polisi mengatakan mereka akan menghubungi,  tapi setelah seminggu kemudian, saya masih belum mendengar kabar apa-apa.” katanya.

Muslim Inggris diperkirakan hampir 2,7 juta. Jumlah serangan anti – Islam telah meningkat sebanyak sepuluh kali lipat setelah kejadian pembunuhan seorang drummer Lee Rigby.  Serangkaian serangan dengan target warga Muslim termasuk tiga teror bom dengan sasaran beberapa masjid yang berbeda di West Midlands pada bulan Juli.

Proyek Tell Mama, yang memonitor serangan anti – Muslim di Inggris, juga telah melaporkan 212 “insiden anti -Muslim” setelah serangan Woolwich, termasuk 11 serangan terhadap masjid. [arrahmah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.