Header Ads

Hizbut Tahrir Indonesia Tolak Kenaikan Harga Elpiji

Lebih dari 200 massa Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Ahad (5/1). Mereka menolak kebijakan Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Kebijakan itu dinilai memberatkan dan menzalimi rakyat.



Sejak pukul 09.00, massa yang membawa bendera al Liwa dan ar Raya mengecam sikap pemerintah yang terkesan tak peduli dengan kenaikan itu. Mereka membentangkan spanduk dan poster. Di antaranya berbunyi: Tolak Kenaikan Harga Elpiji; Elpiji Naik, Rakyat Tercekik; Epiji Naik, Rakyat Sekarat.

Para orator memperingatkan pemerintah untuk tidak mempermainkan nasib rakyat dengan menaikkan harga elpiji. Penderitaan rakyat belum usai setelah harga BBM naik beberapa waktu lalu. Kini rakyat disuguhi kenaikan harga elpiji, yang ternyata tidak hanya pada ukuran 12 kg tapi sudah berimbas ke ukuran 3 kg. “Di Tangerang, elpiji 3 kg harganya mencapai 20 ribu rupiah,” kata seorang orator.

Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto menolak keras kenaikan harga elpiji tersebut. “Ini adalah tindakan zalim dan menyengsarakan rakyat,” tandasnya.

Menurutnya, klaim kerugian Pertamina tak bisa dijadikan dasar untuk menaikkan harga elpiji secara semena-mena. Ia mengingatkan, hubungan pemerintah dan rakyat semestinya adalah hubungan pelayanan di mana pemerintah berkewajiban memenuhi dan melayani kebutuhan rakyatnya. “Bukan hubungan penjual dan pembeli dalam tatanan ekonomi kapitalistik saat ini,” tandasnya.[] emje [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.