Hizbut Tahrir bantah terlibat pengeboman Volgograd
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan tegas membantah tudingan pemerintah Rusia yang menyebut Hizbut Tahrir Rusia terlibat pengeboman stasiun kereta dan bus listrik di kota Volgograd.
“Semua orang tahu, Hizbut Tahrir di manapun, termasuk di Rusia, sama sekali tidak pernah menggunakan kekerasan dalam perjuangan bagi tegaknya kembali kehidupan Islam di bawah naungan daulah Khilafah ar-Rasyidah,” ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di depan sekitar 300 peserta aksi, di depan Kedutaan Besar Rusia, Jalan Rasuna Said, Jakarta Kamis (13/2/2014).
Oleh karena itu, lanjut Ismail, tidak ada perlunya untuk anggota Hizbut Tahrir di manapun untuk melakukan pengeboman, apalagi terhadap fasilitas umum seperti stasiun kereta api.
Sehingga sangat jelas bahwa pernyataan pemerintah Rusia yang menyebut anggota HT Rusia terlibat dalam pengeboman adalah bohong besar.
Maka, Ismail pun menuntut pemerintah Rusia untuk membebaskan puluhan anggota HT Rusia dan kaum Muslim lainnya yang ditangkap menyusul ledakan di Volgograd pada sebuah stasiun kereta dan sebuah bus listrik di Volgograd pada 29 dan 30 Desember 2013.
Menurutnya, di sepanjang Januari 2014, otoritas keamanan wilayah Tatarstan, Rusia, persisnya di kota-kota Kazan, Neftekhimik, Elapog, Nizhny Chelny, Olmatvsk, Nurlat, Chistobl dan Oznakayv, melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang dari umat Islam di sana, disertai penggeledahan, penculikan dan penyiksaan.
Hal serupa juga terjadi di wilayah lain di Rusia. Saat ini, di penjara kota Neftekhimik dan Chistobl ada puluhan orang Islam ditahan. Mereka disiksa dengan aliran listrik. Tulang belakang, tulang rusuk dan tulang kaki sebagian mereka hancur. Bahkan, kemaluan salah satu dari mereka dibakar.
Penangkapan itu dilakukan menyusul pernyataan Menteri Dalam Negeri di Tatarstan A. Jukhurin beberapa saat usai terjadi ledakan. “Kita dan rekan-rekan kita di intelijen Rusia wajib mengerahkan upaya maksimal kita untuk memberikan hukuman kepada pelaku pengeboman ini dan mereka adalah Hizbut Tahrir, dimana tidak seorang pun dari mereka bisa luput dari hukuman,” ungkapnya seperti dilansir situs rt.rbc.ru. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
“Semua orang tahu, Hizbut Tahrir di manapun, termasuk di Rusia, sama sekali tidak pernah menggunakan kekerasan dalam perjuangan bagi tegaknya kembali kehidupan Islam di bawah naungan daulah Khilafah ar-Rasyidah,” ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di depan sekitar 300 peserta aksi, di depan Kedutaan Besar Rusia, Jalan Rasuna Said, Jakarta Kamis (13/2/2014).
Oleh karena itu, lanjut Ismail, tidak ada perlunya untuk anggota Hizbut Tahrir di manapun untuk melakukan pengeboman, apalagi terhadap fasilitas umum seperti stasiun kereta api.
Sehingga sangat jelas bahwa pernyataan pemerintah Rusia yang menyebut anggota HT Rusia terlibat dalam pengeboman adalah bohong besar.
Maka, Ismail pun menuntut pemerintah Rusia untuk membebaskan puluhan anggota HT Rusia dan kaum Muslim lainnya yang ditangkap menyusul ledakan di Volgograd pada sebuah stasiun kereta dan sebuah bus listrik di Volgograd pada 29 dan 30 Desember 2013.
Menurutnya, di sepanjang Januari 2014, otoritas keamanan wilayah Tatarstan, Rusia, persisnya di kota-kota Kazan, Neftekhimik, Elapog, Nizhny Chelny, Olmatvsk, Nurlat, Chistobl dan Oznakayv, melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang dari umat Islam di sana, disertai penggeledahan, penculikan dan penyiksaan.
Hal serupa juga terjadi di wilayah lain di Rusia. Saat ini, di penjara kota Neftekhimik dan Chistobl ada puluhan orang Islam ditahan. Mereka disiksa dengan aliran listrik. Tulang belakang, tulang rusuk dan tulang kaki sebagian mereka hancur. Bahkan, kemaluan salah satu dari mereka dibakar.
Penangkapan itu dilakukan menyusul pernyataan Menteri Dalam Negeri di Tatarstan A. Jukhurin beberapa saat usai terjadi ledakan. “Kita dan rekan-rekan kita di intelijen Rusia wajib mengerahkan upaya maksimal kita untuk memberikan hukuman kepada pelaku pengeboman ini dan mereka adalah Hizbut Tahrir, dimana tidak seorang pun dari mereka bisa luput dari hukuman,” ungkapnya seperti dilansir situs rt.rbc.ru. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar