Header Ads

Brzezinski: Perang Yang Diprakarsai Netanyahu di Gaza Membahayakan ‘Masa Depan” Israel

Brzezinski: Perang Yang Diprakarsai Netanyahu di Gaza Membahayakan ‘Masa Depan” Israel
Mahaguru kebijakan luar negeri Amerika, Zbigniew Brzezinski, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisolasi Israel dan “membahayakan masa depan jangka panjang” Israel dengan menyerang Jalur Gaza.

Otak di balik kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama itu yang merupakan mantan penasehat keamanan nasional Amerika membuat pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN.



Netanyahu mengatakan bahwa serangan kilat Israel di Gaza adalah strategi untuk mendemilitarisasi wilayah pesisir, yang telah berada di bawah blokade Israel yang diperketat sejak Juni 2007.

Brzezinski mengatakan kepada penyiar AS itu bahwa strategi Netanyahu tidak akan berhasil.

“Saya pikir dia (Netanyahu) membuat kesalahan yang sangat serius. Ketika Hamas, pada dasarnya, menerima gagasan untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan Palestina, mereka mengakui penetapan kepemimpinan untuk mencari solusi damai dari Israel – dengan Israel. Itu adalah pilihan yang nyata. Mereka harus bertahan dalam hal itu, ” katanya.

“Sebaliknya Netanyahu melancarkan kampanye untuk mencelakakan Hamas, dengan dalih pembunuhan tiga anak tidak berdosa Israel dan menuduh Hamas sebagai pelakunya tanpa bukti, dan telah menggunakannya untuk membangkitkan opini publik di Israel untuk membenarkan serangan terhadap Gaza yang begitu mematikan, ” tambah Brzezinski.

“Saya pikir dia sedang mengisolasi Israel. Dia membahayakan masa depan jangka panjang. Dan saya pikir kita harus memperjelas bahwa tindakan ini benar-benar kita tidak setujui dan tidak kita dan mungkin memaksa kita dan seluruh masyarakat internasional untuk mengambil beberapa langkah untuk melegitimasi aspirasi rakyat Palestina, mungkin di PBB, “katanya.

Setelah hampir tiga minggu serangan brutal Israel terhadap rakyat Gaza dengan dalih penculikan tiga remaja Israel oleh Hamas, polisi Israel pada hari Jumat mengakui bahwa para penculik tidak bertindak di bawah perintah dari gerakan perlawanan Palestina itu.

Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengesampingkan hubungan antara orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan tiga remaja itu dan Hamas, dengan mengatakan mereka adalah bagian dari suatu “sel tunggal.”

Pesawat-pesawat tempur dan tank-tank Israel telah menggempur berbagai situs di wilayah Jalur Gaza dan membunuh banyak warga yang tidak bersalah dari wilayah kantong miskin di Palestina selama 19 hari terakhir.

Hampir 900 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka sejak militer Israel pertama kali melancarkan serangannya terhadap kantung Palestina pada tanggal 8 Juli.

PBB mengatakan lebih dari 80 % penduduk sipil mati, termasuk lebih dari 200 anak-anak.

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada tanggal 10 Juli, seorang aktivis perdamaian internasional Sara Flounders mengatakan agresi Israel di Gaza itu sepenuhnya didukung oleh Amerika Serikat.

“Amerika adalah pendukung utama Israel dan benar-benar berada di balik serangan ini. Setiap serangan dari Israel tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan militer, politik, diplomatik, dan ekonomi Amerika terhadap Israel, “kata Flounders.

“Dan kebijakan Zionis – yakni serangannya terhadap rakyat Palestina, serangannya terhadap negara-negara sekitarnya – setiap bagian dari kebijakan itu adalah kebijakan Amerika untuk mengacaukan wilayah itu dan upaya untuk menghancurkan rakyat Palestina,” tambahnya.

“Tidak hanya Amerika yang berada di balik serangan ini, Amerika telah mengecam pemerintah persatuan rakyat Palestina, yakni antara Fatah dan Hamas – yang merupakan langkah maju yang besar – dan hal itu karena setiap titip kebijakan AS, setiap peraturan perusahaan Amerika, adalah politik adu domba, ” kata aktivis itu. (presstv.ir, 26/7/2014)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.