Header Ads

Pengadilan St. Petersburg Perintahkan Penangkapan Enam Anggota Hizbut Tahrir Tanpa Bukti Kejahatan yang Jelas

Pengadilan St. Petersburg Perintahkan Penangkapan Enam Anggota Hizbut Tahrir Tanpa Bukti Kejahatan yang Jelas
Hizbut Tahrir selama ini dikenal di seluruh dunia sebagai sebuah partai politik internasional yang fokus pada gerakan pemikiran dan politik tanpa pernah sedikit pun melakukan aksi-aksi kekerasan. Namun demikian, di sejumlah negara—termasuk yang mengusung demokrasi dan kebebasan—anehnya Hizbut Tahrir dilarang dan dikelompokkan sebagai organisasi teroris. Di Rusia, misalnya, pada tahun 2003 Mahkamah Agung Rusia menyatakan Hizbut Tahrir sebagai organisasi teroris dan melarang aktivitasnya di negara itu.



Baru-baru ini, pengadilan distrik Kirovsky St. Petersburg telah menangkap enam anggota organisasi Hizbut Tahrir. Mereka dijadikan tersangka dan ditahan oleh Dinas Keamanan federal selama operasi pada Selasa pagi, 24 Juni 2014.

Para pejabat pengadilan mengatakan kepada Itar-Tass bahwa semua tersangka telah ditahan selama enam minggu. Anehnya, tuduhan mereka hanya berdasarkan artikel tentang pengendalian kegiatan organisasi teroris dalam kasus pidana yang diprakarsai oleh Departemen Layanan Keamanan Federal wilayah St. Petersburg pada bulan November 2011 (http://en.itar-tass.com/russia/737918/26/06/2014)

Tentu menggelikan jika mereka ditangkap hanya didasarkan pada tulisan pihak keamanan pmerintah, sementara para aktivis Hizbut Tahrir tidak pernah terbukti sedikit pun melakukan aksi-aksi kriminalitas, apalagi aksi-aksi yang menjurus pada tindakan terorisme. Ini karena, Hizbut Tahrir sejak berdirinya tahun 1953 sampai sekarang tak pernah sedikitpun menjadikan aksi kekerasan dan jihad sebagai metode untuk menegakkan syariah dan Khilafah yang sedang diperjuangkannya. Hal itu dilakukan semata-mata mengikuti manhaj dakwah Rasulullah saw. di Makkah sebelum berdirinya Daulah Islam di Madinah, yang memang tak perah sedikit pun melakukan aksi-aksi kekerasan.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Pemerintahan Rusia dan sejumlah penguasa yang memerangi Hizbut Tahrir sesungguhnya menunjukkan kekalahan intelektual mereka sekaligus menunjukkan ketakutan mereka yang besar atas tegaknya syariah dan Khilafah yang diperjuangkan Hizbut Tahrir yang akan menghapus dan melenyapkan kekuasaan dan hegemoni mereka, khususnya atas Dunia Islam. [][htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.