Header Ads

HTI Yogyakarta Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM

HTI Yogyakarta Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM
Sekitar 500 anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yogyakarta melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (13/11/2014).

Ketua DPD I HTI DIY, Muhammad Rosyid mengatakan, kenaikan harga BBM adalah bentuk liberalisasi migas di Indonesia.



"Pemerintah menyerahkan harga minyak di Indonesia ke harga pasar dengan menuruti keinginan pihak asing agar subsidi energi dicabut," ungkapnya

HTI mempertanyakan apakah kondisi APBN sedemikian genting sehingga memaksa pemerintah harus menaikan harga BBM. Dengan asumsi kenaikan BBM ke harga Rp. 8.500 per liter, hanya akan menghemat APBN sebesar Rp. 100 triliun.

"Penghematan sebeasar itu tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan rakyata akibat efek domino dari kenaikan harga BBM," ungkap Muhammad Rasyid.

Menurutnya pascakenaikan BBM harga sembako akan naik, biaya pendidikan akan semakin mahal, dan kejahatan juga akan rawan meningkat.

Aksi unjuk rasa tersebut di mulai dengan melakukan longmarch dari Masjid Syuhada di Kota Baru menuju kawasan nol kilometer Yogyakarta.

Masa HTI juga sempat berhenti gedung DPRD DIY untuk menyampaikan aspirasi mereka. [tribunjogja/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.