Header Ads

Gaji Direktur Utama Freeport Bisa Bangun 785 Sekolah Dasar

Gaji Direktur Utama Freeport Bisa Bangun 785 Sekolah Dasar
Pantas saja banyak pihak mengkritik keberadaan perusahaan tambang emas dan tembaga Freeport di Papua. Bayangkan saja, gaji direktur utama Freeport-McMoRan (perusahaan induk mereka di Kota Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat), Richard C. Adkerson, sekitar Rp 785 miliar.

Situs azcentral.com melaporkan Juni lalu, pendapatan tahun lalu itu memecahkan rekor penghasilan Adkerson tiga tahun sebelumnya, yakni Rp 517 miliar. Dengan asumsi membangun satu sekolah dasar memerlukan Rp 1 miliar, seperti kata Koordinator lembaga nirlaba Bendera Mustar Bonaventura, berarti gaji bos Freeport tahun lalu itu setara dengan mendirikan 785 sekolah dasar.

Menurut juru bicara Freeport-McMoRan Eric Kinneberg menegaskan gaji terhadap Adkerson diberikan sesuai kinerja dan sejalan dengan kepentingan jangka panjang para pemegang saham. “Nilai kompensasi (buat Adkerson) tahun lalu sangat berkaitan dengan prestasi tahun sebelumnya,” katanya melalui surat elektronik kepada situs itu.

Majalah Forbes tahun ini melansir data berbeda soal gaji Adkerson. Dia hanya memperoleh Rp 378,5 miliar per tahun. Dia berada di peringkat ke-18 dalam daftar direktur utama dengan penghasilan tertinggi di Amerika, tepat di bawah bos Walt Disney, Robert A. Iger dengan gaji saban tahun Rp 381,5 miliar

Namun yang mengejutkan, PT Freeport Indonesia – anak perusahaan Freeport-McMoRan yang merupakan perusahaan emas terbesar sejagat – saban tahun hanya menyetor kepada pemerintah sekitar Rp 5 triliun. Padahal, mereka tahun lalu untung Rp 14,4 triliun. Hingga semester tahun ini saja, mereka sudah meraih laba Rp 7,3 triliun.

Kontrak karya mereka akan berakhir pada 2041. Freeport pertama kali beroperasi di Indonesia pada 1972.

Banyak yang mengaku nasionalis, berkoar-koar NKRI harga mati, tapi tampak “diam” dalam masalah penjajaahan gaya baru ini.

Tinggalkan sistem penjajah demokrasi kapoitalisme, selamatkan Indonesia dan dunia dengan Syariah Islam dan bingkai Khilafah. [merdeka/dakwahmedia/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.