Header Ads

Persatuan Islam Tolak Perayaan HUT Amerika di Makassar

Persatuan Islam Tolak Perayaan HUT Amerika di Makassar
Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Prof Dr Maman Abdurrahman menyatakan menolak perayaan Hari Ulang Tahun Amerika Serikat pada 25-27 Mei di Anjungan Pantai Losari Makassar. “Bukan pada tempatnya kalau Amerika mengadakan HUT kemerdekaannya di Anjungan Pantai Losari!” tegasnya seperti diberitakan tabloid Media Umat edisi 148: Isu ISIS, Kedok Intervensi Amerika, Jum’at (3-16 April).



Selain karena mayoritas penduduk Makassar Muslim, tidak ada kaitannya sama sekali lokasi itu dengan Kedubes atau pun konsulat Amerika. “Maka harus dibatalkan rencana itu atau negara melarangnya bila acara itu digelar besar besaran sampai tiga hari segala,” ujarnya.

Ia juga menyatakan tidak bisa dijadikan alasan bila dikatakan di Makassar banyak perusahaan Amerika lalu HUT dirayakan di sana karena perusahaan-perusahaan itu masalah bisnis sedangkan HUT Amerika masalah politik.

Segala-gala Amerika

Dalam rubrik Aspirasi tabloid yang terbit pada Jum’at pertama dan ketiga tiap bulannya tersebut, Maman juga menyatakan tidak pada tempatnya Amerika dan TNI mengadakan latihan gabungan perangi ISIS.

“Memang sudah berapa besar ISIS di sini? Itu kan cuma beberapa orang saja yang ikut ISIS itu. Oleh karena itu saya tidak setuju untuk memerangi ISIS sampai melibatkan Amerika. Sudah saja, orang Indonesia bisa menyelesaikannya menurut saya. Jangan segala-gala Amerika, segala-gala orang asing, segala gala negara lain, apakah kita tidak berdaya nih dalam membangun bangsa ini?” katanya dengan nada kesal.

Menurut Maman, latihan militer Amerika-TNI di Indonesia paling tidak membuat Amerika lebih bebas di sini. “Saya termasuk orang yang tidak setuju, meski dua kali pernah ke Amerika dalam rangka ceramah agama, tetapi untuk urusan-urusan seperti ini saya tidak setuju Amerika seperti itu,” ujarnya.

Maman juga menyinggung gedung Kedubes Amerika yang tengah dirombak total. “Dan kemerdekaan kita menjadi tidak ada bila benar nanti setelah gedung Kedubes yang baru jadi diisi 16 ribu staf, lalu mereka nantinya memata matai umat Islam,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo
[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.