Header Ads

Kemiskinan Marak di Antara Semua Kelompok Usia Masyarakat Inggris

Kemiskinan Marak di Antara Semua Kelompok Usia Masyarakat Inggris
Sebuah studi yang baru dilakukan menunjukkan melonjaknya kemiskinan di Inggris yang terjadi karena adanya pemotongan tunjangan kesejahteraan yang diperkenalkan oleh pemerintah koalisi selama dua tahun terakhir masa jabatannya.



Studi yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Baru (NPI) menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah itu mendorong ratusan ribu warga Inggris di berada bawah garis kemiskinan.

Menurut temuan NPI, kelompok berpenghasilan menengah  mengalami peningkatan marginal dalam pendapatan mereka setelah tahun 2013, tetapi kebijakan yang bertujuan untuk mengumpulkan pajak perumahan itu mengurangi pendapatan orang miskin.

Lembaga thinktank itu telah memperkirakan bahwa sekitar 760.000 orang berada dalam kondisi miskin sejak angka resmi temuan terakhir dikeluarkan. Temuan itu menunjukkan meratanya peningkatan kemiskinan di antara semua kelompok umur.

“Salah satu masalah yang terjadi dalam lima tahun terakhir adalah bahwa telah terjadi sejumlah besar reformasi kesejahteraan dan sebuah lembaga pusat di Inggris yang bernama ” Pusat Reformasi ” telah menghitung bahwa di bawah pemerintah koalisi ini, orang-orang yang tidak mendapat pelayanan telah mendapat pukulan dalam hal  keuangan 90 kali lebih besar dari penduduk rata-rata, “kata Shabbir Razvi,  komentator ekonomi Press TV di London.

‘Anak-anak Orang Miskin’

Angka-angka yang paling mengejutkan yang dikeluarkan oleh NPI adalah tentang anak-anak. Dikatakan bahwa 300.000 lebih anak-anak berada dalam kesulitan dalam tahun-tahun terakhir pemerintah koalisi. Menurut NPI, 29% dari anak-anak Inggris sekarang dalam kemiskinan.

Para peneliti juga telah menantang klaim Tory bahwa kemiskinan di kalangan anak-anak telah berkurang. Dia mengatakan hal itu berlaku hanya untuk tiga tahun pertama kekuasaannya. Kemiskinan di kalangan anak-anak adalah karena pajak dan warisan dari Partai Buruh.

“Penelitian yang rutin dilakukan telah menunjukkan bahwa penduduk Inggris yang memiliki keluarga dan anak-anak adalah yang paling parah terkena dampaknya dalam banyak hal karena jelas kemiskinan anak adalah semacam jebakan bagi keluarga. Tentu saja, jika  pendapatan kurang, keluarga menderita secara signifikan dan orang tua tidak mampu membelanjakan cukup uang untuk kesejahteraan anak-anak mereka, kata Razvi.

Pemerintah Koalisi memperkenalkan reformasi besar-besaran di bidang kesejahteraan  pada tahun 2013. Studi NPI ini di latarbelakangi  penolakan pemerintah untuk menerbitkan data kemiskinan resmi yang bisa menunjukkan catatan koalisi pada tahun terakhir  parlemen.

Seorang juru bicara Konservatif telah mengulangi klaim bahwa kemiskinan menurun dibandingkan dengan tahun 2010. Menteri kesejahteraan dari Partai Buruh, Helen Goodman mengatakan bahwa “semakin tingginya tingkat kemiskinan di bawah pemerintahan yang dipimpin Tory telah membuat jutaan keluarga berjuang untuk memenuhi kebutuhannya. ”

‘Jurang Antara Kaya-Miskin’

Menurut penelitian, kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin terus melebar di Inggris.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet menunjukkan warga Inggris yang kaya akan menikmati harapan hidup lebih besar dimana orang-orang di daerah kaya tinggal setidaknya delapan tahun lebih lama daripada mereka yang tinggal di Inggris bagian Utara dan Selatan Wales. (Presstv, 30/4/2015) [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.