Header Ads

Memalukan ! Tentara Prancis Di Republik Afrika Tengah Perkosa dan Sodomi Anak-anak Pengungsi Dengan Imbalan Makanan

Memalukan ! Tentara Prancis Di Republik Afrika Tengah Perkosa dan Sodomi Anak-anak  Pengungsi Dengan Imbalan Makanan
Kembali Prancis menunjukkan prilaku menjijikkan. Negara yang sok pamer pembela HAM, justru banyak melecehkan nilai-nilai kemanusiaan. Seperti yang dilaporkan PBB, anak-anak di Republik Afrika Tengah (CAR) dipaksa melakukan tindakan asusila dengan imbalan makanan oleh tentera Prancis.



Tentara Prancis di Republik Afrika Tengah telah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak pengungsi dan memberi mereka makan hanya jika mereka memberikan kepuasanseksual.

Untuk menerima makanan, anak-anak pengungsi itu dipaksa membiarkan tentara Perancis, yang bekerja sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Asia Tengah (CAR), untuk memperkosa dan menyodomi mereka di ibukota Bangui pada tahun 2014, The Guardian melaporkan pada hari Rabu.

Press TV (20/05) melaporkan tuduhan atas laporan itu, yang berjudul Sexual Abuse on Children by International Armed Forces(Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak oleh Angkatan Bersenjata Internasional), dibocorkan oleh kelompok advokasi AIDS Free World.

Seorang pengungsi laki-laki berusia sembilan tahun menjelaskan dalam laporannya bagaimana tentara Perancis di kamp IDP memaksa dia dan teman-temannya untuk melakukan tindakan seksual saat mereka ingin makan.

“Pelecehan seksual secara rutin oleh petugas penjaga perdamaian terungkap di sini dan PBBsecara mengerikan mengabaikan para korban yang kelaparan, namun kebenaran yang mengerikan adalah bahwa hal seperti ini sering terjadi,” kata Paula Donovan, wakil direktur kelompok advokasi itu.

“Reaksi naluriah PBB atas kekerasan seksual dalam jajarannya  adalah mengabaikan, menolak, menutup-nutupi, menyembunyikan – sehingga komisi yang benar-benar independen harus dibuat untuk melakukan penyelidikan dengan akses total dan penuh dari jabatan tertinggi hingga bawah,” tambah Donovan.

Seorang pekerja senior bantuan PBB yang telah dipecat karena diduga memberikan laporan itu kepada otoritas Perancis.PBB mengatakan kepada Anders Kompass, warga Swedia, bahwa “adalah tugasnya untuk mengetahui dan mematuhi” protokol, yang menunjukkan laporan itu harus tetap rahasia.

Perancis mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan atas tuduhan itu, sementara Juru Bicara Kantor Komisioner Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) menegaskan bahwa penyelidikan atas “bocornya informasi rahasia oleh anggota staf” sedang dilakukan.

Pada bulan Maret, Dewan Keamanan PBB menyetujui tambahan 1.000 personel yang akan ditambahkan sebagai pasukan penjaga perdamaian yang berkekuatan 12.000 orang di Republik Asia Tengah (CAR).UNHCR mengatakan hampir satu juta orang telah mengungsi di CAR sejak pecahnya kekerasan.

Lebih dari 1.000 orang tewas di Republik Afrika Tengah sejak bulan Desember 2013 ketika milisi Kristen melancarkan serangan terkoordinir terhadap sebagian besar kelompok Muslim Séléka, yang menggulingkan pemerintah pada bulan Maret 2013.(Riza)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.