Al-Qaidah Yaman Serukan Melawan Tentara Salib di Manapun Berada
Said Elshari, orang nomor dua Al-Qaidah di Semenanjung Arab, telah menyerukan serangan terhadap kepentingan AS di manapun berada.
Seruan ini terkandung dalam sebuah pesan audio yang dirilis pada hari Senin kemarin (8/2) dan diposting di situs Web yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok Islam, Elshari juga memberikan selamat kepada Usamah bin Ladin pimpinan Al-Qaidah, atas usaha pengeboman di pesawat AS pada Hari Natal akhir tahun lalu.
"Amerika dan kepentingan Tentara Salib berada di mana-mana dan agen-agen mereka juga sedang bergerak di mana-mana," kata Elshari.
"Serang mereka dan bunuh musuh sebanyak mungkin."
Elshari menambahkan: "Saya bersumpah demi Allah, kami akan membuka bagi mereka pintu-pintu neraka di tanah, yang akan menjadi kunci kemenangan kami, di mana kami akan memotong ekor para tentara salib; menghancurkan mimpi perang salib dan menghancurkan keinginan orang-orang Yahudi di berbagai wilayah."
Reporter Al Jazeera Hashem Ahelbarra, melaporkan dari ibukota Yaman, Sana'a, berkata: "Ini adalah cara klasik anggota al-Qaidah di mana ia [Elshahri] mengucapkan selamat kepada pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Ladin dan Ayman Al Zawahiri terkait tentang apa yang ia sebut sebagai keberhasilan dari upaya Umar faruq warga Nigeria yang berusaha untuk meledakkan pesawat AS."
Pihak berwenang AS telah menahan Umar faruq setelah ia diduga mencoba meledakkan sebuah pesawat menggunakan bahan peledak yang dijahit ke dalam pakaian pada tanggal 25 Desember tahun lalu.
Elshahri dalam pesan audionya juga membantah laporan yang muncul minggu lalu bahwa sebagian besar kepemimpinan [Al-Qaidah] di Semenanjung Arab tewas dalam serangan akhir Desember. "Dia [Eshari] menggunakan audio tape untuk memberitahu para pengikutnya dan umat Islam di seluruh dunia bahwa mereka harus berhati-hati tentang apa yang ia sebut [sebagai] taktik yang dilakukan tentara salib.
Elshari dibebaskan pada tahun 2007 dari pusat penahanan di Teluk Guantanamo, Kuba.
Ia bebas dari sebuah progran "rehabilitasi" sebelum akhirnya melarikan diri dan akhirnya bergabung dengan para pejuang anti-pemerintah di Yaman.
Dia dengan cepat bangkit menjadi orang kedua yang memerintah Al-Qaidah di Jazirah Arab.
Dalam rekaman audio, Elshahri menuduh Arab Saudi dan Mesir telah "melestarikan kepentingan orang-orang Yahudi dan Kristen" dengan memasok mereka dengan minyak dan memungkinkan mereka mengakses ke perairan di sekitar Semenanjung.
Dia menuduh negara-negara Arab membantu "pasukan salib" dan "Yahudi" untuk mengobarkan perang terhadap umat Islam di Jazirah Arab.
Elshahri juga mengatakan Amerika Serikat dan kekuatan internasional lainnya telah melakukan perang secara tidak langsung di beberapa bidang di Yaman dengan mengumpulkan intelijen dengan pesawat tak berawak drone, menghasut sesama Muslim dan mendistorsi citra mujahidin.
Dia memuji para pejuang anti-pemerintah Somalia yang memerangi "pemimpin kafir internasional, Amerika," dan menyerukan juga masyarakat Yaman untuk "berdiri seperti laki-laki jantan," dan tidak bekerja sama dengan orang-orang "yang bersekongkol melawan umat Islam.(fq/aljzr/ermslm)
Seruan ini terkandung dalam sebuah pesan audio yang dirilis pada hari Senin kemarin (8/2) dan diposting di situs Web yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok Islam, Elshari juga memberikan selamat kepada Usamah bin Ladin pimpinan Al-Qaidah, atas usaha pengeboman di pesawat AS pada Hari Natal akhir tahun lalu.
"Amerika dan kepentingan Tentara Salib berada di mana-mana dan agen-agen mereka juga sedang bergerak di mana-mana," kata Elshari.
"Serang mereka dan bunuh musuh sebanyak mungkin."
Elshari menambahkan: "Saya bersumpah demi Allah, kami akan membuka bagi mereka pintu-pintu neraka di tanah, yang akan menjadi kunci kemenangan kami, di mana kami akan memotong ekor para tentara salib; menghancurkan mimpi perang salib dan menghancurkan keinginan orang-orang Yahudi di berbagai wilayah."
Reporter Al Jazeera Hashem Ahelbarra, melaporkan dari ibukota Yaman, Sana'a, berkata: "Ini adalah cara klasik anggota al-Qaidah di mana ia [Elshahri] mengucapkan selamat kepada pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Ladin dan Ayman Al Zawahiri terkait tentang apa yang ia sebut sebagai keberhasilan dari upaya Umar faruq warga Nigeria yang berusaha untuk meledakkan pesawat AS."
Pihak berwenang AS telah menahan Umar faruq setelah ia diduga mencoba meledakkan sebuah pesawat menggunakan bahan peledak yang dijahit ke dalam pakaian pada tanggal 25 Desember tahun lalu.
Elshahri dalam pesan audionya juga membantah laporan yang muncul minggu lalu bahwa sebagian besar kepemimpinan [Al-Qaidah] di Semenanjung Arab tewas dalam serangan akhir Desember. "Dia [Eshari] menggunakan audio tape untuk memberitahu para pengikutnya dan umat Islam di seluruh dunia bahwa mereka harus berhati-hati tentang apa yang ia sebut [sebagai] taktik yang dilakukan tentara salib.
Elshari dibebaskan pada tahun 2007 dari pusat penahanan di Teluk Guantanamo, Kuba.
Ia bebas dari sebuah progran "rehabilitasi" sebelum akhirnya melarikan diri dan akhirnya bergabung dengan para pejuang anti-pemerintah di Yaman.
Dia dengan cepat bangkit menjadi orang kedua yang memerintah Al-Qaidah di Jazirah Arab.
Dalam rekaman audio, Elshahri menuduh Arab Saudi dan Mesir telah "melestarikan kepentingan orang-orang Yahudi dan Kristen" dengan memasok mereka dengan minyak dan memungkinkan mereka mengakses ke perairan di sekitar Semenanjung.
Dia menuduh negara-negara Arab membantu "pasukan salib" dan "Yahudi" untuk mengobarkan perang terhadap umat Islam di Jazirah Arab.
Elshahri juga mengatakan Amerika Serikat dan kekuatan internasional lainnya telah melakukan perang secara tidak langsung di beberapa bidang di Yaman dengan mengumpulkan intelijen dengan pesawat tak berawak drone, menghasut sesama Muslim dan mendistorsi citra mujahidin.
Dia memuji para pejuang anti-pemerintah Somalia yang memerangi "pemimpin kafir internasional, Amerika," dan menyerukan juga masyarakat Yaman untuk "berdiri seperti laki-laki jantan," dan tidak bekerja sama dengan orang-orang "yang bersekongkol melawan umat Islam.(fq/aljzr/ermslm)
Tidak ada komentar