Header Ads

Pakar AS: Pasukan NATO Tidak Akan Bisa Membasmi Taliban

Gilles Doronssoro, seorang pakar Amerika tentang Afghanistan dan negara-negara Asia, dan juga seorang peneliti di Carnegie Endowment mengatakan bahwa pasukan koalisi tidak akan bisa memberantas Gerakan Perlawanan Islam Afganistan (Taliban) karena mereka berjuang dengan prinsip untuk membela Islam.

Dorossoro menyatakan hal tersebut dalam sebuah artikel di majalah Foreign Policy, ia juga menyatakan bahwa strategi pasukan pendudukan AS dalam perang di Afghanistan yang di bahas pada konferensi London yang mengatakan bahwa Washington, Paris dan Berlin merasa optimis terkait situasi di Afghanistan, pada faktanya masih jauh dari kenyataan, karena di lapangan berbeda jauh dari retorika mereka.

Dia menambahkan bahwa pendudukan pasukan NATO di Afghanistan telah menggerogoti kemampuan pemerintah Afghanistan yang memang sudah lemah, melalui kesepakatan dengan para pihak yang akan mengisolasi pemerintah Afganistan di Kabul, ditambahkan olehnya bahwa telah ada komunikasi lain secara langsung yang dilakukan pasukan pendudukan dengan kekuatan kelompok bersenjata Afghan, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Karzai, seperti yang terjadi dengan kelompok yang menyatakan bahwa mereka yang berada di belakang pembunuhan kepala polisi Kandahar pada tahun 2009.

Doronssoro menekankan bahwa taktik belah bambu semacam itu tidak akan berhasil dalam pemberantasan pertempuran sengit melawan Taliban di wilayah-wilayah seperti Helmand dan Kandahar, karena para pejuang Taliban mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam perjuangan membebaskan Afghanistan dari pendudukan asing.

Di sisi lain, pakar AS ini mengatakan bahwa jika pasukan AS kembali untuk berusaha mencapai keberhasilan terbatas di Afghanistan, maka Taliban akan semakin cepat berkembang serta mengkompensasi para pejuangnya serta mengecam para pengkhianat dan agen-agen dari koalisi, hal ini mencatat bahwa taktik yang dilakukan pasukan koalisi bukan hal baru yang dihadapi Taliban, dan dari dulu belum pernah berhasil, pakar AS ini bertanya-tanya apakah Gedung Putih akan berhasil dalam transaksi-transaksi perang mereka di Afghan, dengan fakta bahwa Taliban saat ini berada di puncak kekuasaan dan aktivitasnya lebih dari sebelumnya?

Doronssoro menggambarkan strategi AS di Afghanistan sebagai semacam penghancuran diri sediri, ia menunjukkan bahwa Gedung Putih menghadapi pukulan berat bagi publik Karzai yang meminta Karzai untuk melakukan reformasi ketika Karzai tidak bisa melakukan perubahan.

Ia juga mengomentari konferensi London yang bermaksud untuk melipatgandakan jumlah polisi dan militer di Afghanistan dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan pada akhir 2011, ia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut tidak realistis melihat kurang terlatihnya personil militer Afghan dan sulitnya membangun tentara Afghanistan yang sudah kacau balau.(fq/imo/ermslm)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.