Header Ads

Gagal Dalam Pertempuran, Amerika Gunakan Senjata Perundingan

Gagal Dalam Pertempuran, Amerika Gunakan Senjata Perundingan
Di Afghanistan, AS Ingin Menang Lewat Negosiasi, Yang Tidak Pernah Bisa Dimenangkan Lewat Pertempuran

Amerika Serikat menghargai peran Pakistan dalam memfasilitasi rekonsiliasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Washington pada tanggal 21 Juli. Dalam pertemuan dengan Asisten Khusus Perdana Menteri Urusan Luar Negeri Syed Tariq Fatemi di Washington, Wakil Menteri Luar Negeri Tony Blinken juga menghargai upaya Perdana Menteri Nawaz Sharif untuk menjangkau India dan Afghanistan dan berharap bahwa inisiatif itu akan membantu membawa perdamaian dan kemakmuran ke wilayah itu. Blinken memuji “peran Pakistan dalam memfasilitasi proses rekonsiliasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedubes Pakistan di Washington.



Komentar:

Para pengkhianat dalam kepemimpinan politik dan militer Pakistan telah bekerja siang dan malam untuk mengamankan pengaruh Amerika di Afghanistan. Kelompok Mujahidin yang tulus mencegah tentara salib Barat untuk menetap selama lebih dari satu dekade dan seandainya mereka dibiarkan sendirian untuk melakukannya mereka akan mengeluarkan orang-orang Baratsebagaimana mereka telah mengeluarkan Soviet Rusia. Namun, untuk melayani tuan mereka di Washington, para pengkhianat dalam kepemimpinan Pakistan telah bekerja keras untuk melindungi tentara salib dengan melancarkan serangan terhadap suku-suku Muslim. Saat ini, saat pembicaraan ekonomi menggeliat dengan militer yang kelelahan Amerika melakukan penarikan terbatas, dan para pengkhianat itu mengatur untuk mengamankan Amerika di Afghanistan sebanyak mungkin.

Khilafah akan memastikan bahwa semua platform politik dan operasi militer akan digunakan dalam melenyapkan dengan tuntaspengaruh Amerika di Tanah Muslim. Dan inshaaAllah hal itu lebih cepat dari yang kebanyakan orang pikirkan. (hizb-ut-tahrir.info, 25/7/2015) [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.