Header Ads

Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat

Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat
Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat
Oleh Mustofi Alfiandi Pratama (Pemerhati Prilaku Sosial Masyarakat)

Manusia fitrahnya pasti ingin untuk diperhatikan, ingin untuk dihargai, bahkan diakui keberadaanya. Serta berlomba-lomba dalam hal kebaikan (Fastabiqul Khairat). Manusia sejatinya adalah makhluk sempurna dengan desain kecerdasan serta psikis yang luar biasa baiknya. sehingga diciptakanlah akal yang berfungsi untuk berfikir membedakan mana yang baik dan buruknya. Hati yang berfungsi untuk tawadhu’ (rendah diri) mengerti apa dan siapa posisi kita sebenarnya? Namun. semua sirna ketika manusia yang seharusnya bersikap sesuai aturannya baik dalam maupun luar saat ini melenceng jauh. Awalnya percaya. kini meragukan. Yang tadinya mendukung mulai menjatuhkan. yang tadinya menolong malah merugikan. sebab timbul rasa ingin berkuasa ingin memiliki segalanya tanpa memandang baik buruknya.  



Krisis identitas bukan bermakna orang yang tidak mengenal namanya. tetapi orang yang lupa fungsi dan perannya. Krisis identitas muncul sebagai efek atau dampak seseorang yang mengalami degradasi konsep diri. konsep diri terkikis oleh kritik. terkikis oleh berbagai komentar negatif. terkikis oleh masukan dan saran yang terkesan bagus. terkesan melenakan tetapi sebenarnya merusak konsep diri. Teringat oleh ucapan ini "DIRIMU ADALAH APA YANG KAMU PIKIRKAN". semakin lunak pemikiran kita terhadap diri. semakin kecil upaya kita untuk meningkatkan kapasitas diri. Banyak keraguan. Banyak ketidakpercayaan yang akhirnya mengikis kepercayaan diri.

Konsep diri bukan hasil penggabungan beberapa bumbu rempah - rempah dan bahan - bahan masakan. konsep diri adalah akumulasi pengalaman hidup. akumulasi strategi menangani dan mengatasi masalah. akumulasi perenungan " WHO AM I?". Konsep diri adalah pengenalan diri secara mendalam berdasar analisis mendasar siapa sejatinya kita. Mengenal kelebihan dan kelemahan orang lain adalah hal yang mudah dibandingkan kita mengenal kelemahan dan kelebihan kita. Krisis identitas membuat penderitanya menjadi seorang peragu. seorang yang harus menunggu instruksi orang lain untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Krisis identitas membuat seseorang mengandalkan orang lain untuk melakukan segala hal. kehilangan kemandirian dalam banyak aspek kehidupan.

Kehidupan berjalan dengan sangat keras. berjalan dengan kejam dan tidak memberi kesempatan atau ampunan kepada orang - orang yang merasa kalah. orang - orang yang mundur sebelum bertarung. kehidupan hanya mengajarkan satu hal " FIGHT OR FLIGHT". Jika menghadapi permasalahan kehidupan, HADAPI atau LARI?. Melarikan diri dari masalah bukan sebuah solusi tetapi sebuah ketakutan menghadapi kerasnya kehidupan. ketakutan jika gagal mengantisipasi.

Setiap insan dilahirkan dengan naluri survival. naluri bertahan hidup. akan hidup seadanya atau hidup seperti yang diimpikannya. impian setiap orang juga beragam dan bermacam - macam. Jangan pernah menganggap remeh impian orang lain karena suatu saat anda hanya akan bengong dan terkagum - kagum ketika orang tersebut sudah mencapai keinginannya. Sebesar apapun impian anda. sebesar apapun pencapaian anda saat ini. jangan pernah meragukan orang lain bahwa kelak mereka juga akan menggenggam impiannya.

Krisis identitas bermula dari gap antara harapan dan realita. jika harapan terlalu tinggi dan realita terlalu rendah maka seseorang akan ragu dengan kemampuan dirinya. akan ragu dengan semua kelebihannya. akan ragu dengan semua potensi yang dia miliki. Krisis identitas sering diistilahkan oleh anak gaul dengan GALAU. dibutuhkan sebuah strategi menangani dan mengatasi galau. dibutuhkan sebuah kekuatan mental dan kekuatan fisik untuk mengatasi galau.

Harapan atau impian yang terlalu tinggi memang baik tetapi lebih baik lagi memiliki impian berjenjang ( menjadi yang terbaik dikelas. menjadi terbaik di nasional. menjadi terbaik di internasional). Impian berjenjang atau bertahap membuat gap antara realita dan harapan tidak terlalu besar. kesenjangan antara realita dan harapan sangat pendek sehingga upaya keras untuk mencapainya juga lebih sistematis dan berjenjang. ketika pencapaian berjalan sistematis seperti menaiki anak tangga maka bukan mustahil apapun yang diimpikan akan tercapai.

Adam dan Gullota. 1983 (dalam Desmita. 2005 : 211). menggambarkan tentang identitas sebagai berikut :“Identity is a complex psychological phenomenon. It might be thought of as the person in personality. It includes our own interpretation of early childhood identification with important individual in our lives. It includes a sense of identity integrates sex-role identification. individual ideology. accepted group norms and standards. and much more”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa identitas adalah sebuah fenomena psikologi yang kompleks. Dimana hal itu mungkin adalah sebuah cara pemikiran seseorang dalam kepribadiannnya. Termasuk didalamnya identifikasi dengan individu yang dianggap penting dalam kehidupan mulai dari awal masa kanak-kanak. Dan termasuk identifikasi peranan seks. ideologi individu. penerimaan norma kelompok. dan banyak lagi.
   
Menurut penelitian para psikolog. manusia hidup dalam beberapa pilihan. pilihan untuk memandang masa depan (Visioner) atau memandang masa lalu (Pesimis). dari surver menunjukan bahwa manusia hidup untuk melihat masa lalu. atau yang disebut sebagai “Life Trap” (Jebakan Kehidupan).

Trauma yang berkepanjangan.memfokuskan fikiran hanya pada masa lalu. membuat dampak yang cukup signifikan terutama berubahnya sifat manusia dan memilih untuk mengikuti ambisinya tanpa menghiraukan halal atau haram. bermanfaat atau merugikan.

Sebagai contoh kasus politik saat ini yakni “Kenaikan Gaji Presiden Diamini Pimpinan DPR”

Usulan kenaikan gaji bagi presiden mendapat tanggapan positif dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Menurutnya. rencana tersebut bukanlah sebuah persoalan.

"Ya itu bisa saja terjadi. gubernur BI (Bank Indonesia) juga gajinya berapa ratus juta." kata Fahri di Komplek Parlemen. Senayan. Rabu (15/9/2015).

Menurut politisi PKS ini. gaji seorang Presiden seharusnya tidak dilampaui oleh gaji direksi-direksi tertentu. Bahkan gaji bagi seorang Presiden yang hanya Rp 62 juta itu tidak wajar dan selayaknya dinaikkan.

"Menurut saya segitu kurang itu. karena tidak ada kebebasan. Kalau ada kebebasan kita tentu mampu lakukan pengawasan intensif." ucapnya.

Sebelumnya Anggota Fraksi PDI Perjuangan Tagore Abubakar mengusulkan agar gaji presiden dinaikkan. Menurut dia. jika dibandingkan dengan gaji seorang direktur utama BUMN. gaji presiden terpaut jauh.

"Gaji presiden hanya Rp 62 juta. sementara gaji dirut BUMN antara Rp 200 juta-Rp 500 juta. Sedangkan BUMN itu di bawah presiden." kata Tagore

Sumber : http://www.teropongsenayan.com/17119-tak-pantas-anggota-dpr-minta-tunjangan-naik

Sungguh hal yang memprihatinkan hal ini akan terus menerus berkelanjutan selama diri tidak dibentengi oleh pemahaman yang baik dan benar yakni Akidah islam. dampak demi dampak psikis akan terus bermunculan baik dalam golongan remaja.tua.serta anak-anak. yang pada akhirnya tidak menemukan sebuah solusi yang pasti selama ideologi yang dianut tidaklah sesuai dengan fitrahnya manusia itu sendiri.

Yang ada hanyalah ambisi semata. tanpa menghiraukan sana sini. dalam benak hanya memandang segala sesuatunya beradasarkan asas manfaat. tanpa mengerti hal itu dianjurkan atau dilarang.

Kegaduhan politik dan pemerintahan saat ini menunjukan buruknya penguasa dalam mengurusi rakyatnya. Kondisi seperti ini akan senantiasa berlangsung. selama sistem yang dibangun tidak menunjukan kebaikan.

Wallahualam [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.