Header Ads

Selamatkan Generasi Muda dengan ISLAM !

Selamatkan Generasi Muda dengan ISLAM !
SELAMATKAN GENERASI MUDA DENGAN ISLAM!

oleh: Dini Dahlia
(Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

“Yang Muda, Yang Berkarya”

Kalimat di atas nampaknya tidak lagi menjadi prinsip kebanyakan pemuda masa kini. Di Indonesia sendiri, semakin banyak pemuda yang terlibat dalam tindak kriminalitas. Bahkan kata “pemuda” sering kali kita dengar menjadi pelaku aksi tawuran, narkoba, hingga terjerat kasus pelecehan seksual bahkan pemerkosaan dan pembunuhan.

Aksi pembunuhan yang sering terjadi tak pernah lepas pelakunya merupakan orang-orang dewasa. Tapi seiring banyak kasus yang muncul, banyak pula pelaku pembunuhan dilakukan oleh bocah ingusan (merdeka.com, 16/09/2015). Seperti kasus pembunuhan yang terjadi  pada seorang siswi SMP, Fricilia Dina (15) ditemukan tewas mengenaskan dengan kepala berlumuran darah di pematang sawah, tak jauh dari hotel Grand Sharon di Jalan Inspeksi Cidurian, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/8/2015) – Kompas.com, 16/09/2015.



Dina dibunuh oleh mantan pacarnya dengan motif “cemburu buta”. Bukan hanya Dina, masih banyak pemuda lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan dengan beragam motif. Mulai dari motif cemburu, hinaan hingga putus cinta. Seperti kasus yang terjadi di daerah Jakarta Timur, seorang pemuda melakukan aksi bunuh diri. Siswa berinisial FR yang baru berusia 13 tahun itu nekad gantung diri di ruang tamu rumahnya pada Senin (13/7/2015) sore (Negeriku.co.id, 16/09/2015)

Miris, pemuda yang dikepalnya perubahan bangsa, kini mereka hanya mampu mengentaskan masalah dengan menghilangkan nyawa. Inilah buah dari penerepan sistem sekulerisme. Yang menjauhkan agama dari kehidupan manusia dan menjadikan dunia sebagai tujuan utama.  Sistem pendidikan dengan pondasi sekuler menerapkan kurikulum sekuler hanya akan menghasilkan output pendidikan yang cerdas secara intelektual, namun tidak secara spiritual-emosional.  Bahkan, pendidikan karakter yang diusung dalam Kurikulum 2013 tidak mampu mengatasi kerusakan mental generasi muda saat ini. Menurut Al Fadiyah, konsep Kurikulum 2013 masih semu. Tidak ada kepaduan antara kompetensi inti dengan kompetensi dasar. Kompetensi inti dalam Kurikulum 2013 mengharuskan peningkatan spiritual, namun di sisi lain mendukung ekonomi ribawi dan sistem demokrasi yang menolak peran Allah dalam mengatur kehidupan. (HTI Press, 16/09/2015)

Hal ini jelas berbeda dengan kualitas generasi yang lahir dari sistem Islam.  Sistem pendidikan Islam menerapkan kurikulum yang berlandaskan akidah Islam. Tujuan pendidikan islam adalah membentuk kepribadian islam (syakhsiyah islamiyah), yaitu memiliki pola pikir dan pola prilaku islami. Dari sini, lahirlah pemuda-pemuda luar biasa, revolusioner dunia seperti  kita mengenal Muhammad Al Fatih saat usianya menginjak 21 tahun telah mampu menjadi pemimpin yang menaklukan Konstantinopel, Sholahudin Al Ayyubi seorang pemuda panglima perang yang ditakuti dan disegani musuh-musuhnya. Masyaa Allah.

Keunggulan sistem pendidikan islam juga diakui oleh non-muslim. Obama pernah menyatakan dalam pidatonya di Universitas Al-Azhar bahwa peradaban saat ini berhutang besar pada Islam. Dia mengakui bahwa Islamlah di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad. Semakin jelas keunggulan sistem pendidikan Islam yang diakui bukan hanya dari kalangan muslim, tapi juga non muslim.

Generasi muda sudah seharusnya bangkit dan berkarya untuk kemajuan peradaban mulia. Kemuliaan tersebut  akan terwujud melalui penerapan sistem pendidikan islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.