Header Ads

Ulama Ahli Hadits Hadir dalam Muktamar Tokoh Umat HTI Riau

Ulama Ahli Hadits Hadir dalam Muktamar Tokoh Umat HTI Riau
Menyia-nyiakan khilafah, tidak membantu tegaknya khilafah ala minhaj Nubuwwah (khilafah Islam di atas jalan Nabi) sama dengan menyia-nyiakan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Demikian diingatkan Abdul Somad Lc MA di hadapan seribuan jamaah kaum muslimin dari berbagai daerah di Riau di Ballroom Hotel Pangeran, kemarin (24/4).

Ustadz yang dikenal luas sebagai pemateri hadits asal Riau di berbagai forum itu mengingatkan bahwa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam akan diturunkan Allah bila syariat Islam ditegakkan secara kaaffah (menyeluruh). ”Dan Syariat Islam bisa ditegakkan dengan adanya khilafah,” terangnya.

Ditambahkan Abdul Somad, selama 40 tahun Nabi Muhammad SAW membawakan Islam untuk istri dan anaknya, Islam belum menjadi Rahmatan lil alamin. Begitupun selama 13 tahun mendakwahkan Islam kepada bangsa Quraisy dan berada di bawah tekanan orang Quraisy, Islam pun belum menjadi Rahmatan lil alamin. ”Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, dan mendirikan pemerintahan Islam di sana, Islam menjadi Rahmatan lil alamin,” katanya.

Karena itu, tugas kaum musliminlah yang memperjuangkan tegaknya khalifah Islam ala Minhaj Nubuwah sebagaimana yang tegaskanya dalam sejumlah hadits Rasulullah.

Senada dengan itu juga disampaikan Ustadz KH Yasin Muthohhar dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Menegakkan syariat Islam di dalam khilafah membuat kota-kota menjadi penuh berkah. ”Lihatlah Makkah, ketika berada di bawah khilafah Islam dan syariat Islam menjadi Makkah al Mukarromah. Kota Madinah setelah datangnya Islam dan syariatnya dan pemerimtahannya yang dibawa Rasulullah berubah menjadi Madinah Al Munawwaroh,” terang ustadz yang juga pengasuh salah satu pondok pesantren di Banten ini.

Muktamar Tokoh Umat (MTU) 1437 H ini digelar bukan hanya di Pekanbaru, tapi juga serentak di seluruh kota besar di Indonesia. Sesuai dengan yang diusung, MTU ini dihadiri ribuan kaum muslimin yang berasal dari tokoh-tokoh masyarakat di bidang masing-masing, mulai dari tokoh ilmuwan, budayawan, ustaz dan asatidzah, politisi, pendidik, usahawan, hingga para penegak hukum. Pada pidato pengantarnya, Ketua Panitia MTU 1437 Ustadz M Ikhsan mengatakan bahwa seruan Hizbut Tahrir untuk mengajak umat dalam memperjuangkan syariat Islam dan tegaknya Khilafah kian tahun kian luas disambut umat. “Ummat semakin yakin bahwa permasalahan-permasalahan yang melilit umat, dan bangsa ini dapat diurai jika kita semua kembali kepada syariat Islam,” ucap dia.

Dalam pada itu, Dr Ardiansyah Sahab yang mengetengahkan materi “Islam mencegah krimininalisme” menegaskan bagaimana syariah dan khilafah memberikan solusi atas masalah criminal yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Hukuman atas pelaku kriminal dalam syariat Islam adalah zawajir (pencegahan) dan jawabir (penebus dosa). Bahkan di dalam syariat juga sudah ditegaskan bagaimana hukum bughat dan golongan-golongan yang memecah-belah umat. ”Di sini akan semakin jelas bahwa khilafah bukanlah ancaman bagi negara,” tegas dia.

Di akhir sesi ustadz Muhammadun MSi yang menyampaikan pidato politik menegaskan esensi khilafah bagi umat Islam yang menjadi syarat bagi diturunkannya Islam sebagai rahmatan lil alamain. ”Mendirikan salat penting, membaca Alquran penting, menghafal ayat-ayat Alquran juga penting. Namun, berjuang menengakkan syariat Islam dan khilafah juga tidak kalah pentingnya,” ujarnya. [www.al-khilafah.org]

Sumber : riaupos.co




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.