Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin
Akibat krisis ekonomi, orang kaya tetap kaya dan yang miskin tetap miskin. Demikian penilitian yang dirilis Boston Consulting Group (BCG
Hidayatullah.com—“Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin”, demikian kutipan lagu milik Rhoma Irama. Setidaknya ini yang menggambarkan gonjang-ganjing pasar finansial dunia. Sebagaimana diketahui, kekayaan personal di seluruh dunia meningkat sebesar 5 persen menjadi 109,5 triliun dolar, demikian menurut laporan kekayaan global yang dirilis Boston Consulting Group (BCG), Ahad (7/9) kemarin.
Kenaikan ini merupakan yang keenam kalinya secara berturut-turut. Pertumbuhan tercepat terjadi di kalangan rumah tangga negara-negara berkembang, seperti China dan negara-negara Teluk serta di kalangan keluarga yang memang sudah kaya.
Kekayaan itu juga kian terkonsentrasi hanya di kalangan orang-orang terkaya.
Sebanyak 1 persen dari seluruh rumah tangga memiliki 35 persen dari total kekayaan dunia tahun lalu.
Sementara itu, sebanyak 0,001 persen orang super kaya dengan pemilikan aset sedikitnya mencapai 5 juta dolar, menguasai kekayaan senilai 21 triliun dolar atau seperlima kekayaan global.
Planet Bumi juga terus mencetak dengan cepat jutawan-jutawan baru. Lompatan terbesar pada 2007 berasal dari negara-negara berkembang di Asia dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, jumlah rumah tangga jutawan meningkat 11 persen menjadi 10,7 juta rumah tangga tahun lalu.
BCG mencatat bahwa, orang kaya tetap kaya, mereka telah melakukan penyesesuian sebagai akibat adanya krisis finansial.
Tahun ini, aset-aset tersebut diubah ke berbagai investasi yang lebih konservatif, semakin banyak uang disimpan di pasar-pasar dalam negeri dan sejumlah individual telah membatasi investasi baru.
Namun demikian, BCG memperingatkan bahwa prediksi bagi pasar kekayaan dan bank yang melayani mereka, akan suram akibat krisis finansial sekarang ini.
BCG, yang memberikan nasehat kepada bank dan para menejer kekakayaan, meramalkan kekayaan personal akan tetap tumbuh, namun dalam kecepatan yang lebih lambat.
Pada tahun ini, dengan bursa Wall Street mengalami salah satu kemuduran terburuk dalam beberapa dekade, pertumbuhan nilai aset diperkirakan hanya akan meningkat kurang dari 1 persen. [ant/rtr/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com—“Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin”, demikian kutipan lagu milik Rhoma Irama. Setidaknya ini yang menggambarkan gonjang-ganjing pasar finansial dunia. Sebagaimana diketahui, kekayaan personal di seluruh dunia meningkat sebesar 5 persen menjadi 109,5 triliun dolar, demikian menurut laporan kekayaan global yang dirilis Boston Consulting Group (BCG), Ahad (7/9) kemarin.
Kenaikan ini merupakan yang keenam kalinya secara berturut-turut. Pertumbuhan tercepat terjadi di kalangan rumah tangga negara-negara berkembang, seperti China dan negara-negara Teluk serta di kalangan keluarga yang memang sudah kaya.
Kekayaan itu juga kian terkonsentrasi hanya di kalangan orang-orang terkaya.
Sebanyak 1 persen dari seluruh rumah tangga memiliki 35 persen dari total kekayaan dunia tahun lalu.
Sementara itu, sebanyak 0,001 persen orang super kaya dengan pemilikan aset sedikitnya mencapai 5 juta dolar, menguasai kekayaan senilai 21 triliun dolar atau seperlima kekayaan global.
Planet Bumi juga terus mencetak dengan cepat jutawan-jutawan baru. Lompatan terbesar pada 2007 berasal dari negara-negara berkembang di Asia dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, jumlah rumah tangga jutawan meningkat 11 persen menjadi 10,7 juta rumah tangga tahun lalu.
BCG mencatat bahwa, orang kaya tetap kaya, mereka telah melakukan penyesesuian sebagai akibat adanya krisis finansial.
Tahun ini, aset-aset tersebut diubah ke berbagai investasi yang lebih konservatif, semakin banyak uang disimpan di pasar-pasar dalam negeri dan sejumlah individual telah membatasi investasi baru.
Namun demikian, BCG memperingatkan bahwa prediksi bagi pasar kekayaan dan bank yang melayani mereka, akan suram akibat krisis finansial sekarang ini.
BCG, yang memberikan nasehat kepada bank dan para menejer kekakayaan, meramalkan kekayaan personal akan tetap tumbuh, namun dalam kecepatan yang lebih lambat.
Pada tahun ini, dengan bursa Wall Street mengalami salah satu kemuduran terburuk dalam beberapa dekade, pertumbuhan nilai aset diperkirakan hanya akan meningkat kurang dari 1 persen. [ant/rtr/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar