Jadi Korban Israel, Gus Dur "Salahkan" Hamas
"Menuntut agar pihak Hamas meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menyikapi konflik Palestina-Israel, agar kaum konservatif Israel tidak menjadikannya sebagai dalih untuk melakukan pembalasan. Hamas perlu kembali pada perjuangan diplomatik dan perundingan bukan dengan jalur kekerasan yang akan menjadikan rakyat Palestina sebagai korban," pungkas Gus Dur
Pemerintah mengimbau umat Islam di Indonesia untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang menjadi korban konflik di Jalur Gaza. Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid pun mendukung imbauan pemerintah itu.
"Meminta umat Islam di Indonesia untuk memberikan bantuan semampunya untuk rakyat Palestina dari doa (seperti membaca doa qunut nazilah bagi umat Islam), dan bentuk-bentuk bantuan lainnya," ujar Gus Dur dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Senin (29/12/2008).
Sebaliknya, Gus Dur meminta umat Islam untuk terus waspada agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha menunggangi isu Palestina ini, yang tujuannya demi kepentingan kelompoknya sendiri.
Menurutnya, pihak-pihak pemerintah di Palestina mulai dari PLO, Otoritas Palestina, dan Fatah di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas harus tidak tidak berpangku tangan dan membiarkan serangan Israel ini. Apalagi memandang serangan Israel itu hanya sebagai urusan Hamas saja.
"Menuntut agar pihak Hamas meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menyikapi konflik Palestina-Israel, agar kaum konservatif Israel tidak menjadikannya sebagai dalih untuk melakukan pembalasan. Hamas perlu kembali pada perjuangan diplomatik dan perundingan bukan dengan jalur kekerasan yang akan menjadikan rakyat Palestina sebagai korban," pungkas Gus Dur
Sebelumnya Ahad, 4 Mei 2008 lalu, Abdurahman Wahid alias Durahman (panggilan akrab pamannya, KH Yusuf Hasyim) bersama istrinya Shinta Nuriyah, berangkat ke Amerika guna menghadiri undangan LSM Yahudi Internasional, Simon Wiesenthal Center (SWC). Kepentingannya, menerima penghargaan dari lembaga zionis itu terkait misi pluralisme-nya di Indonesia. Penghargaan oleh lembaga Yahudi itu dianggap salah satu pencapaian kerja keras Durahman menyebarkan faham anti Syariat Islam.
'Sebelumnya ada 12 aktivis yang menerima. Enam di antaranya memperoleh Nobel Perdamaian di kemudian hari', kata Durahman dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jl. Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (3/5).
Selama satu minggu, selain ke AS, mantan Presiden RI yang jabatannya dicopot paksa oleh DPR itu, juga singgah di Universitas George Washington dan bertemu sejumlah senator di AS. Termasuk menemui Barack Obama. Agendanya, adalah membincangkan situasi keagamaan terkini di Indonesia.
SWC adalah satu LSM Yahudi Internasional yang didirikan untuk melindungi kepentingan Yahudi di seluruh dunia. Lembaga yang bermarkas di Los Angeles ini sudah diakui oleh lembaga-lembaga Internasional lainnya. SWC pernah mengklaim berkekuatan 400.000 kader Yahudi di AS dan sudah terakreditasi PBB, UNESCO, serta Konsul Eropa.
Di saat umat Islam berjuang membebaskan tanah Palestina, cendekiawan kita justru "berjabat tangan" dengan Israel dan menemui Shimon Peres. Nampak Dr. Syafiq Mughni dan Abdul A'la [NU] menghadiri upacara keagamaan Yahudi. Lihat Fotonya
LSM berlogo Bintang Daud yang memiliki asset $ 66.193.619 itu juga memiliki sejumlah program yang mengatasnamakan perlindungan HAM. Dan tentu saja, mengkampanyekan Yahudi dan Israel ke seluruh penjuru dunia. Tak hanya dikenal dekat dengan Durahman, SWC sudah lama terlibat kegiatan di Indonesia. LSM underbow Yahudi ini sudah sering mensponsori sejumlah kegiatan di Indonesia.
Beberapa waktu lalu LSM ini pernah menjadi fasilitator diskusi yang menghadirkan Rabbi Abraham Cooper dengan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, Pendeta Muji Sutrisno, dan Soegeng Sarjadi. Selain itu, juga menjadi salah satu sponsor konferensi antar agama yang di gelar di Bali pertengahan 2007 guna mengkampanyekan masalah Holocoust.
Bersama pemimpin spiritual Hindu, Sri Ravi Shankar, dan Direktur The Pardes Institute of Jewish Studies, Rabbi Daniel Lande.
'Jadi, kita selesai seminar, tadi pagi, saya bilang kepada salah seorang penyelenggara seminar, Colin Tail, orang Amerika, bahwa kita harus bikin pernyataan membela Holocoust,' demikian pernyataan Durahman seperti dikutip di Radio Nederland Wereldomroep, kala itu.
SWC juga menjadi sponsor kunjungan 5 orang ormas Islam ke Israel. Di antaranya Dr. Syafiq Mugni (Dosen IAIN Sunan Ampel), Dr. Abdul A'la yang juga dianggap mewakili NU. Selama di Israel, delegasi melakukan sejumlah ritual Islam maupun Yahudi dan ikut perayaan makan malam Hannuka dan ikut menari di Hesder Yeshiva, Kiryat Shmona. (dakta)
Tidak ada komentar