Partai Nour Mesir Mendukung Konstitusi Baru ala as Sisi
Partai Islam terbesar kedua Mesir pada hari Kamis mengatakan akan mendukung konstitusi baru dalam referendum yang akan datang dalam untuk menyelamatkan negara dari “anarki yang lebih dalam”.
“Partai Nour akan mengambil bagian dalam referendum ini dan akan mengatakan “ya” , karena kami khawatir akan stabilitas dan sehingga kami ingin menyelamatkan negara ini dari anarki yang lebih dalam lagi,” kata Younes Makhyoun, Ketua Partai Nour, dalam sebuah konferensi pers.
Dukungan Partai Nour bagi transisi politik yang dipimpin oleh militer telah membedakannya dengan kelompok Islam Mesir lain yang menentang penggulingan terhadap Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin tanggal 3 Juli. [Sumber : Reuters/5/12]
Komentar
Bagaimana mungkin Makhyoun mendukung unsur-unsur rezim sebelumnya dalam menginjak-injak hak-hak rakyat Mesir dan membuat draft konstitusi yang penuh dengan kekufuran dan sarat dengan klausul yang memberikan perlindungan penuh kepada militer? Islam telah menetapkan jenis-jenis hak, hukum dan aturan dimana rakyat Mesir harus hidup dengannya dan itu tidak ditemukan dalam rancangan konstitusi baru. Tidakkah Makhyoun merenungkan ayat Al-Quran :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّـهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا
“
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.”(QS Al Azhab : 36) [htipress/www.al-khilafah.org]
“Partai Nour akan mengambil bagian dalam referendum ini dan akan mengatakan “ya” , karena kami khawatir akan stabilitas dan sehingga kami ingin menyelamatkan negara ini dari anarki yang lebih dalam lagi,” kata Younes Makhyoun, Ketua Partai Nour, dalam sebuah konferensi pers.
Dukungan Partai Nour bagi transisi politik yang dipimpin oleh militer telah membedakannya dengan kelompok Islam Mesir lain yang menentang penggulingan terhadap Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin tanggal 3 Juli. [Sumber : Reuters/5/12]
Komentar
Bagaimana mungkin Makhyoun mendukung unsur-unsur rezim sebelumnya dalam menginjak-injak hak-hak rakyat Mesir dan membuat draft konstitusi yang penuh dengan kekufuran dan sarat dengan klausul yang memberikan perlindungan penuh kepada militer? Islam telah menetapkan jenis-jenis hak, hukum dan aturan dimana rakyat Mesir harus hidup dengannya dan itu tidak ditemukan dalam rancangan konstitusi baru. Tidakkah Makhyoun merenungkan ayat Al-Quran :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّـهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا
“
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.”(QS Al Azhab : 36) [htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar