Header Ads

Keamanan Tak Terjamin, Warga Muslim Yangon Tak Bisa Berkurban

Malam hari di Yangon, Myanmar, tidak seperti malam menjelang Idul Adha di Jakarta. Tidak ada spanduk dan takbiran yang berkumandang di masjid menyambut hari kurban itu.

Pukul 20.00 waktu setempat, Jumat (26/10/2012), jalan-jalan di Kota Yangon mulai sepi dan hanya beberapa tempat yang terlihat ramai seperti pasar malam. Denyut kota ini terhenti pada pukul 23.00 waktu setempat. detikcom, mencoba melihat aktivitas di Masjid Bengalis Jami yang berada di dekat Pagoda Sulle, yang masuk dalam wilayah downtown di Yangon. Sayangnya, masjid juga terlihat sepi dan tertutup.


Masjid itu adalah satu dari tujuh masjid yang berada di Kota Yangon yang akan merayakan hari Idul Adha keesokan harinya. "Kami menghormati apa yang terjadi di Rakhine," ujar Salim salah seorang penduduk Myanmar.

Pemerintah Myanmar memang mengizinkan umat muslim di Myanmar untuk melaksanakan hari raya, namun Majelis Ulama Myanmar menyarankan kepada seluruh warganya untuk tidak melaksanakan kurban untuk mengantisipasi meningkatnya tensi gejolak sosial di Provinsi Rakhine.

Jased, salah satu jamaah masjid Bengalis Jami mengatakan seluruh umat muslim di Myanmar akan melaksanakan salat Idul Adha tepat pukul 07.00 WIB besok. Namun untuk melaksanakan kurban, pemerintah Myanmar tidak bisa memberikan jaminan keamanan jika ada gejolak sosial yang terjadi nantinya.

"Kami hanya akan melaksanakan salat. Itu saja," ucapnya.

Sebelumnya, pada sore hari sekitar pukul 16.00 waktu setempat, detikcom bersama ACT (Aksi Tanggap Cepat) mencoba menyambangi wilayah Dale. Wilayah ini terpisah dengan Kota Yangon dan jika hendak menuju ke sana harus menggunakan feri untuk menyeberang dengan waktu 15 menit.

Di sana, kami sempat bertemu dengan salah satu imam masjid. Saat hendak diwawancarai, dia enggan menyebutkan namanya. Imam itu mengaku sedih saat ditanyakan tangapan atas tidak dilaksanakan kurban pada hari Idul Adha. "Kami tidak ingin ada gejolak yang terjadi di Provonsi Rakhine jika kami melaksanakn kurban," kata Imam itu.

Namun, berbanding terbalik dengan konflik yang ada di Provinsi Rakhine. Kondisi Wilayah Dale lebih toleran akan keberagaman. Bahkan dirinya menyebut beberapa anak muda di wilayahnya juga melakukan pernikahan dengan etnis dan agama lain. "Anak muda di sini ada yang melakukan itu dan banyak," ujarnya.

Imam itu menyebutkan, banyak orang yang berasal dari Yangon menitipkan hewan kurbannya di Dale. Mereka sepakat untuk melaksanakan kurban pada sekitar tanggal 1 November mendatang. "Kami akan melaksnakannya pada waktu itu," ucapnya.

Informasi yang diterima detikcom, bagi warga Indonesia di Myanmar yang ingin melaksanakan salat Ied pada pukul 07.00 waktu setempat di sekolah Indonesia yang berada di Yangoon. [detiknews/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.