Header Ads

Mabes Polri: Belum Ada Keterkaitan Kasus Solo dengan Ustad Abu

Aparat kepolisian melihat belum ada keterkaitan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dengan teroris Solo.



"Belum, karena belum ada keterkaitan dalam keterangan untuk proses pembuktian," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan, Selasa (4/9/2012).

Kata Boy Rafli, berdasarkan proses pembuktian dari olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka, belum mengarah untuk memeriksa Ustadz Abur. "Kita belum mengarah untuk memeriksa Ba'asyir," paparnya.

Selain itu, Boy mengatakan, polisi sudah melakukan proses otopsi terhadap Farhan dan Mukhsin. "Polisi belum menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga, karena masih harus melakukan tes DNA untuk memastikan identitas pelaku secara ilmiah.

Kata Boy, setelah pemeriksaan DNA akan ditawarkan kepada keluarga terkait pemakaman Farhan dan Mukhsin. "Apakah hendak dimakamkan oleh keluarga, atau pemakaman akan dilakukan rumah sakit (Polri) jika memang keluarga, katakanlah, menolak untuk membawa," pungkasnya.

Mbai Jangan Zalim

Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyayangkan pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai terkait aksi teror kepada polisi yang belakangan ini terjadi di Solo, Jawa Tengah. Mbai mensinyalir aksi teror tersebut dikendalikan oleh Abu Bakar Ba'asyir.

Dia meminta agar Ansyaad Mbai tidak melontarkan pernyataan tanpa didukung dengan bukti-bukti kuat. "Jangan hanya wacana, langsung saja diperiksa, masalah teroris ini jangan hanya wacana. Jangan mengeluarkan pernyataan yang tidak ada bukti-bukti," kata Ramadhan di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Jika tidak didukung dengan bukti, Ansyaad Mbai dinilai telah menzalimi Ba'asyir yang sudah dipenjara dengan tuduhan terkait aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. "Masak dipenjara kita zalimi lagi," ucapnya.

Menurut Pohan, kasus teror yang terjadi di Solo tidak ada keterlibatan pimpinan pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah itu.

Sebelumnya, Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan aksi teror kepada polisi di Solo, Jawa Tengah, dikendalikan oleh Abu Bakar Ba'asyir. "Komandonya dari bos itu (Ba'asyir), tetap," ujar Ansyaad di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/9/2012).

Mbai memang terbiasa menuduh Ustad Abu sebagai dalang terorisme, meski belum dilakukan penyelidikan. Yang ada dalam kepala Mbai, jika ada aksi 'terorisme' dalangnya pasti Ustad Abu.

Selain itu, dalam presentasinya soal terorisme, Mbai juga selalu mengatakan bahwa tujuan aktual pelaku terorisme adalah berdirinya Negara Islam atau Khilafah. [SIOnline/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.