Header Ads

PKS: Kalau Kebaikan Tak Perlu Disebut-sebut, Itu Riya

Indra Subagja – detikPemilu. Kamis, 18/06/2009 14:46 WIB

>>Jakarta - PKS mengkritik langkah pasangan Megawati-Prabowo yang menjanjikan akan menolak gaji sebagai presiden dan wapres. Semestinya kalau ingin berbuat baik tidak usah dipamer-pamerkan.

"Kalau kebaikan tidak perlu disebut-sebut, karena itu riya. Apalagi yang belum," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring yang menjabat Dewan Pengarah Tim Sukses SBY-Boediono, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (18/6/2009).

Tifatul yakin, masyarakat tidak akan banyak terpengaruh dengan adanya isu kampanye yang seperti ini. "Gaji presiden berapa sih, paling hanya Rp 100 juta. Kalau dibagikan kepada fakir miskin tidak ada apa-apanya," jelas Tifatul.

Yang penting, lanjut Tifatul, yakni kebijakan visi dan misi seorang capres dan cawapres. "Mengatasi pengangguran tidak bisa hanya dengan gaji, simbol ketulusan bukan hanya gaji. Sistem penyelesaian kemiskinan bagaimana? Banyak orang menyedekahkan gajinya tidak perlu ngomong," tutupnya.>>

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/18/144617/1150155/700/pks-kalau-kebaikan-tak-perlu-disebut-sebut-itu-riya

---------------------------------------------

Assalamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Innalhamdalillaah, wa shalatu wassalamu ‘ala rasuulillaah
Amma ba’du

Sahabatku Fillaah, Rakhimakumullaah

>> “Kalau Kebaikan Tak Perlu Disebut-sebut, Itu Riya”>>

Qoul (perkataan/pernyataan) tersebut di atas adalah haqq (jelas kebenderangannya)

Di sini yang dibahas bukan kebenarannya, namun siapa yang MENGATAKAN KEBENARAN (man qaala) tersebut, dan benarkah sang pitutur tidak melakukan amaliah RIYA’?

Mari kita kaji dan cermati dan kita telaah di kitab-kitab para ulama salafush shalih serupa Imam Adz Dzahabi, Tafsir Ibnu Katsir, Al Muhasibi dan Hujjatul Islam Imam Al Ghazali.

Apa yang dituturkan Ust. Tifatul adalah al haqq (perbuatan riya amat tercela), bahkan Imam Adz Dzahabi dalam kitab Al Kabaair (Dosa-Dosa Besar) mencantumkan RIYA sebagai bagian al kabaair (dosa-dosa besar).

Ucapan dengan dalil agama oleh Ust. Tifatul ini Adalah untuk menghabisi lawan politiknya SBY-BOED (pasangan MEGA-PRO) dan dalil agama pun menyeruak sebagai pembenaran untuk kampanye politik praktis. Beginilah kalau dalil agama diselundupkan untuk politik pragmatis.

Masih tak lekang dari memori benak kita iklan PKS di televisi “22 Milyar tersumbangkan untuk negeri Palestina” pada pileg 2009 nan lalu?

Tentunyalah kita bertanya-tanya bagaimana mungkin orang yang terang-terangan melakukan RIYA, dia bertutur tentang perihal RIYA. Ada ketidak konsistenan dalam ucapan dan perbuatannya dlam ihwal ini.

Tulisan ini tidak untuk mencari celah, namun ingatlah! KONSISTEN DALAM KEBENARAN itu amat sulit. Amat mengerikan jika kita mengucapapkan kebenaran namun, kita sendiri tidak atau belum melaksanakan. Tulisan ini adalah untuk cermin diri kita betapa amat MENGGELINCIRKAN perkara RIYA nan amat TERCELA ini.

Ihwal RIYA, Rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam mensabda:

“Barangsiapa berlaku sum’ah, Allah akan memperdengarkan aibnya.
Dan barangsiapa berbuat riya’ Allah akan memperlihatkan aibnya.”

Al Khaththabiy berkata,:”Maksud hadits di atas adalah, barangsiapa mengerjakan suatu amalan dengan TIDAK IKHLAS, tetapi hanya ingin dilihat dan didengar orang, maka ia akan dibalas dengan membukakan kejelekan-kejelekannya sehingga ternampaklah semua yang disembunyikan dan dirahasiakannya. Kunukil dari Imam Adz Dzahabi dalam kitab AL KABAAIR.


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Mensabda:

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa mengerjakan suatu amal sembari menyekutukan Aku dengan selain Aku (sebagai tujuan amalnya), maka bagian-Ku menjadi milik sesuatu yang lain itu. Oleh karenanya, Aku tidak akan menerima amal selain yang diniatkan murni (ikhlas) untuk-Ku.” nukilan (Kitab, Minhajul ‘Abidin, karangan Imam Al Ghazali)

Tentang bagaimankah orang-orang yg benar (shiddiq) dan ciri-cirinya:

“Sesungguhnya orang yang benar itu: Tidak peduli seandainya semua kedudukannya lenyap dan popularitasnya di tengah-tengah masyarakat menurun, lantaran disebabkan oleh kelurusan hatinya (ideologi Islam yang diembannya). Dia tidak suka orang-orang mengetahui sekecil apa pun perbuatan baiknya. Sebaliknya, dia suka jika orang banyak mengetahui keburukannya. Sebab, jika dinilai buruk, dia akan segera memperbaiki kekurangannya. Sebaliknya jika dinilai baik, dia tidak mempunyai semangat untuk memperbaiki dirinya. Dan jika enggan memperbaiki diri, ini bukankah karakter dan perilaku orang-orang yang benar.

Inilah di antaranya isyarat-isyarat orang yang benar:
1. Ucapannya senantiasa benar
2. Lidahnya berfungsi sebagai tempat menyimpan kebenaran
3. Jika berbicara, perkataannya memiliki kebenaran
4. Hatinya senantiasa suci dari noda keburukan
5. Lisannya selalu mensucikan Asma-Nya
6. Nafasnya senantiasa memuji keagungan-Nya.”
(Kunukil dari Syaikh Al Muhasibi, kitab: AL QASD WA AL RUJU’ ILAA ALLAH)

Sahabtku Fillah, rakhimakumullaah,

Konsistenlah dalam ucapan, perilakumu. Lantaran kekonsistenan inilah yg membuat Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wasallam tergelari sebagai ‘Al-Amin’ (insan tepercaya). Sehingga sahabat dan pengikutnya beliau manruh keterkaguman bahkan para bangsawan Quraisy menghormatinya.

Larena kita, perilaku punlah tuturan adalah miniatur Islam dan Khilafah. Maka, istiqomahlah dalam kebenaran yg engkau sampaikan

Kami memohon taufik, hidayah dan pertolongannya dari sifat Riya’ dan ketidakkonsistenan dalam kebenaran.

Allaahu muwaffiq ilaa aqwaamu ath thaariq

Dari Bumi Pertapaan, Tasikmalaya 17 Juni 2009
Sahabatmu Fillah,

Apu’ Indragiry
(Pujangga, Santri Ma’had Taqiyuddin an Nabhani, Yogyakarta)
pujanggakhilafah@yahoo.com

------------
Kitab-kitab Rujukan:
1. Imam Adz Dzahabi, AL KABAAIR (Dosa-Dosa Besar)
2. Imam Ibnu Katsir, TAFSIR IBN KATSIR,
3. Imam Al Ghazali, MINHAJUL ABIDIN
4. Syaikh Al Muhasibi, AL QASD WA AL RUJU’ ILAA ALLAH

---------
Apu’ Indragiry, “PERILAKU ORANG YG BENAR” Sebuah Oase Perenungan. (Catatan On Fesbuk)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.