Header Ads

5 Ribu Warga al Quds Digusur dan Dihancurkan Rumahnya Sejak 2009

Beirut – Direktur Eksekutif “International al Quds Foundation”, Ziad Hassan memperingatkan situasi yang terjadi di kota al Quds (Yerusalem), terutama tentang meningkatnya serangan terhadap tempat-tempat suci, tanah dan penduduk al Quds.

Dalam pernyataan pers pada hari Kamis (24/12), Hassan menjelaskan bahwa penjajah Israel berusaha membagi masjid al Aqsha antara Muslim dan pemukim Zionis. Proyek pembagian ini sudah matang di tangan pihak-pihak politik, agama dan hukum di negara penjajah Israel. Proyek ini akan menjadi kenyataan yang dipaksakan pada umat bila tidak diambil langkah-langkah praktis untuk menghadapi ancaman ini.

Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah penjajah mengalami peningkatan untuk mengusir warga al Quds. Jumlah warga yang digugur dan dihancurkan rumah mereka mencapai 5 ribu jiwa sejak awal tahun 2009 saja. Dia memperingatkan adanya "langkah-langkag penjajah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mengusir warga Palestina dari seluruh perkampungan di al Quds."

Hassan menegaskan bahwa tujuan utama dari entitas Zionis dalam masalah pendeportasian para tokoh dari al Quds dan kota lama adalah agar bisa memonopoli al Aqsha dan memutus peertolongan manusia padanya.

Al quds Foundation sedang bersiap untuk menyelenggarakan konferensi tahunan ketujuh di ibukota Libanon Beirut, pada tanggal 13 dan 14 Januari tahun depan. Para anggota Dewan Pengawas yang berada di Lebanon mengadakan pertemuan konsultasi pada hari Rabu (23/12) untuk mempelajari lebih lanjut tentang situasi al Quds, melakukan persiapan dan eveluasi yang berkaitan dengan konferensi. (seto/ifp)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.