Header Ads

Obama pun Meniru "Kebijakan" Nuklir Iran

Meski sedang berseteru dengan Iran terkait program nuklir negara itu, AS nampaknya akan mengikuti langkah Iran untuk memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi. Presiden AS Barack Obama mengatakan, AS membutuhkan sumber energi yang besar di masa mendatang dan sumber energi nuklir adalah alternatif untuk memenuhi kebutuhan itu.

Obama mengumumkan rencana pembangunan fasilitas nuklir untuk sumber energi pada Selasa (16/2). Pemerintahkan akan menggunakan dana pinjaman federal sebesar lebih dari 8 miliar dollar untuk membangun dua fasilitas nuklir sekaligus yang akan berlokasi di negara bagian Georgia.

Dalam pidatonya Obama mengatakan, AS sangat membutuhkan sumber energi nuklir untuk mengurangi ketergantungan negara itu pada sumber energi bahan bakar minyak yang diimpor dari negara lain serta untuk mengurangi dampak buruk pemananasan global.

Selain itu, kata Obama, proyek pembangunan fasilitas nuklir akan menciptakan "ribuan lapangan kerja di sektor konstruksi dalam jangka waktu delapan tahun" serta "memberikan peluang pekerjaan dengan gaji yang layak" jika fasilitas nuklir itu sudah beroperasi.

Pembangunan dua fasilitas nuklir tersebut akan dilaksanakan oleh perusahaan listrik AS, Southern Company. Menurut perusahaan itu, dibutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja untuk pengerjaan konstruksi dan 850 orang tenaga kerja tetap untuk mengoperasikan dua reaktor nuklir baru itu.

Sejak insiden di kebocoran radioaktif di reaktor nuklir di Three Miland Island pada tahun 1979, AS tidak lagi membangun reaktor nuklir baru kecuali reaktor yang sudah ada di 31 negara bagian AS, yang memenuhi seperlima kebutuhan listrik di negara itu.

Presiden Obama menyatakan memahami kekhawatiran para ahli lingkungan hidup akan bahaya fasilitas nuklir dan berjanji akan menjamin "keamanan dan kebersihan" fasilitas sumber energi nuklir yang akan dibangun. "Dalam masalah-masalah yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dan keamanan negara kita serta masa depan planet bumi, kita tidak bisa terus menerus terlibat dalam perdebatan antara kelompok kiri dan kanan, atau antara pakar lingkungan hidup dan pengusaha," ujar Obama.

"Untuk memenuhi kebutuhan yang makin meningkat akan sumber energi dan mencegah dampak buruk perubahan iklim, kita membutukan sumber energi nuklir," tandasnya.

Saat ini, diseluruh dunia, telah dibangun 56 reaktor nuklir baru. Jika AS sendiri merasa membutuhkan sumber energi nuklir untuk mengantisipasi kebutuhan energinya. AS selayaknya menghormati kebijakan negara lain, dalam hal ini Iran, yang juga ingin memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.

Meski demikian, dunia internasional selayaknya bersikap skeptis atas rencana Obama ini, benarkah pembangunan dua reaktor nuklir baru itu memang ditujukan untuk tujuan damai? (ln/aljz/bbc/eramuslim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.