Header Ads

"Operation New Dawn" Misi Baru Perang AS di Irak

Pemerintah AS akan mengubah nama operasi militernya di Irak mulai tanggal 1 September 2010. Hal tersebut terungkap dalam memo angkatan bersenjata AS (Pentagon) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan, Robert Gates.

Memo itu berisi persetujuan Pentagon untuk mengubah nama operasi militer AS di Irak. Saat ini operasi militer yang sedag dijalankan AS di Irak bernama "Operation Iraqi Freedom" (Operasi Pembebasan Rakyat Irak). Berdasarkan memo tersebut, nama itu berubah menjadi "Operation New Dawn" (Operasi Fajar Baru) dan akan mulai digunakan pada tanggal 1 September mendatang.

Menurut laporan ABC News yang mengutip pernyataan Gates dalam memo itu, perubahan nama dilakukan seiring dengan perubahan misi pasukan AS di Irak. "Menyelaraskan perubahan nama dengan perubahan misi menjadi sinyal kuat bahwa 'Operation Iraqi Freedom' sudah berakhir dan pasukan kami melakukan operasinya dibawah sebuah misi baru," tulis Gates dalam memo tersebut seperti dilansir ABC News.

Selain itu, kata Gates, perubahan misi membuka peluang untuk menyinkronkan inisiatif komunikasi yang strategis dan mengakui hubungan yang makin berkembang antara AS dan pemerintah Irak.

Tapi memo yang ditujukan untuk Jenderal David Petraeus selaku Kepala Komando Sentral pasukan AS di Irak, seketika menuai kritik dari organisasi keluarga militer di AS, Miltary Families United (MFU).

Direktur Eksekutif MFU, Brian Wise dalam pernyataannya mengkritik Pentagon dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa mengakhiri perang hanya dengan mengubah namanya. "Meski pemerintah berusaha untuk mengubah realita yang terjadi di lapangan, upaya itu tidak akan mengubah situasi yang mereka hadapi di Irak," kritik Wise.

"Keputusan atas masalah operasional militer selayaknya dibuat tidak untuk keperluan hubungan massa saja tapi selayaknya dibuat untuk kepentingan bangsa, pasukan kita di medan pertempuran dan keluarga mereka di rumah," tandas Wise.

Perubahan nama operasi militer AS di Irak menimbulkan pertanyaan seriuskah Obama akan menarik pasukannya dari Irak seperti yang dijanjikannya ketika dinyatakan resmi sebagai presiden AS. Obama menyatakan akan menarik pasukan dari Irak dan akan lebih fokus pada perang AS di Afghanistan.

Pasukan AS yang ditugaskan ke Irak jumlahnya 97.000 tentara. Berkurang sedikit dari jumlah pada masa awal invasi yang mencapai 100.000 tentara. AS menargetkan akan mengurangi jumlah pasukannya pada akhir Agustus mendatang, sehingga yang tersisa di Irak hanya tinggal 50.000 tentara saja yang akan menjalankan tugas melatih militer Irak dan memberikan masukan-masukan pada pemerintah Irak. (ln/aby/eramuslim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.