Militer AS Gunakan "Gambar" Orang Islam sebagai Sasaran Tembak
Sumber media AS mengungkapkan bahwa militer AS menggunakan sasaran tembak yang mencitrakan umat Islam dan orang Arab dalam pelatihan bagi mahasiswa untuk persiapan perwira militer cadangan.
Surat kabar "Tulin Hellbelo" - sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh mahasiswa di Tulane University, melaporkan bahwa "Reserve Officer Training Corps" yang di laksanakan oleh militer AS di universitas Tulane, New Orleans Louisiana, menggunakan sasaran tembak berupa model yang bercitra umat Islam dan Arab yang sedang bersembunyi di belakang seekor kambing dan drum-drum minyak yang dipasang di tiang-tiang yang akan menjadi sasaran tembak bagi para mahasiswa peserta pelatihan.
Surat kabar kampus itu juga melaporkan bahwa pelatihan itu menggunakan senapan mesin ringan dari model 249 untuk menembak sasaran yang dicitrakan sebagai umat Islam dan orang Arab selama pelatihan berlangsung.
Ditambahkan bahwa "Reserve Officer Training Corps" diadakan di sekitar masjid Rahma yang sering menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa muslim di kampus tersebut.
Ahmed Siddiqui Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim di Tulane University menyatakan bahwa penggunaan sasaran tembak yang mendeskripsikan umat Islam dan orang Arab bisa menyinggung kaum muslimin, dan ia menegaskan bahwa latihan itu telah memberikan citra negatif "Reserve Officers Training Corps".
Dia melanjutkan: "Penggambaran seorang pria muslim dengan pakaian tradisional Arab yang sedang bersembunyi di balik kambing dan drum-drum minyak; telah membuat stereotip bahwa semua orang Arab digambarkan sebagai musuh negara AS." (fq/imo/eramuslim.com)
Surat kabar "Tulin Hellbelo" - sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh mahasiswa di Tulane University, melaporkan bahwa "Reserve Officer Training Corps" yang di laksanakan oleh militer AS di universitas Tulane, New Orleans Louisiana, menggunakan sasaran tembak berupa model yang bercitra umat Islam dan Arab yang sedang bersembunyi di belakang seekor kambing dan drum-drum minyak yang dipasang di tiang-tiang yang akan menjadi sasaran tembak bagi para mahasiswa peserta pelatihan.
Surat kabar kampus itu juga melaporkan bahwa pelatihan itu menggunakan senapan mesin ringan dari model 249 untuk menembak sasaran yang dicitrakan sebagai umat Islam dan orang Arab selama pelatihan berlangsung.
Ditambahkan bahwa "Reserve Officer Training Corps" diadakan di sekitar masjid Rahma yang sering menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa muslim di kampus tersebut.
Ahmed Siddiqui Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim di Tulane University menyatakan bahwa penggunaan sasaran tembak yang mendeskripsikan umat Islam dan orang Arab bisa menyinggung kaum muslimin, dan ia menegaskan bahwa latihan itu telah memberikan citra negatif "Reserve Officers Training Corps".
Dia melanjutkan: "Penggambaran seorang pria muslim dengan pakaian tradisional Arab yang sedang bersembunyi di balik kambing dan drum-drum minyak; telah membuat stereotip bahwa semua orang Arab digambarkan sebagai musuh negara AS." (fq/imo/eramuslim.com)
Tidak ada komentar