Header Ads

Saudi Tangkap 100 Orang Lebih Tersangka "Teroris"

Arab Saudi kembali menggelar operasi penangkapan "teroris" di negaranya. Kementerian Dalam Negeri negara itu mengatakan telah menangkap lebih dari 100 orang yang dicurigai punya hubungan dengan jaringan Al-Qaida dan merencanakan sejumlah serangan ke instalasi-instalasi keamanan serta sumber minyak kerajaan Saudi.

Masih menurut keterangan Mendagri Saudi, kelompok "teroris" itu bekerja dalam bentuk sel. Satu sel besar terdiri dari 47 warga Saudi, 51 warga Yaman, masing-masing satu orang asal Somalia, Banglades dan Eritrea. Dua sel yang lebih kecil beranggotakan 11 warga Saudi dan satu orang asal Yaman. Satu orang asal Yaman itu, menurut keterangan intelejen Saudi merupakan tokoh penting Al-Qaida.

Juru Bicara Mendagri, Mansour Al-Turki mengatakan, kelompok "teroris" yang mereka tangkap berafiliasi dengan Al-Qaida yang berbasis di Yaman. Selain kelompok yang sudah tertangkap ini, kata Al-Turki, masih ada sebuah "jaringan" dan dua sel "teroris" lagi yang bekerja secara independen dan belum terbongkar.

Keberadaan kelompok itu terungkap dari hasil penyelidikan atas tertangkapnya tersangka anggota Al-Qaida, saat mencoba masuk ke Arab Saud pada bulan Oktober lalu. Saat tertangkap, tersangka menyamar dengan menggunakan pakaian yang biasa dikenakan perempuan-perempuan Arab dan kedapatan membawa bahan peledak. Dua tersangka ditembak mati oleh petugas perbatasan dan satu tersangka berhasil diringkus.

Al-Turki dalam penjelasannya mengatakan bahwa dari hasil investigasi, sejauh ini terungkap adanya hubungan "korespondensi antara kelompok yang bersangkutan dengan organisasi Al-Qaida di Yaman. Dalam operasi penangkapan, aparat Saudi menyita sejumlah senjata, kamera, dokumen dan komputer.

Warga negara asing yang menjadi anggota sel "teroris" masuk ke Saudi dengan berpura-pura mencari pekerjaan atau melakukan kunjungan ke tempat-tempat suci di Makkah dan Madinah

"Jaringan dan dua sel lainnya menargetkan serangan ke fasilitas-fasilitas di provinsi bagian timur dan rencana itu hampir mereka laksanakan," kata Al-Turki. Namun tidak ada penjelasan apakah fasilitas-fasilitas yang menjadi target serangan tersebut milik Saudi atau milik perusahaan asing yang ada di negara itu.

Sebagain besar tersangka "teroris" ditangkap oleh aparat Saudi di provinsi Jazan, dekat perbatasan Yaman. Pihak Saudi tidak memberitahukan kapan tepatnya operasi penangkapan itu dilakukan.

Saudi melakukan operasi penangkapan terhadap "teroris" sejak tahun 2006 sebagai bagian dari keikusertaan negara itu dalam "perang melawan teror" yang digulirkan AS. Pada tahun 2007, Saudi mengklaim berhasil menangkap 172 tersangka "teroris" dan pada Agustus 2009 berhasil menangkap 44 tersangka anggota Al-Qaida.

Secara khusus, Saudi melakukan pemantauan atas aktivitas Al-Qaida di Yaman, bersamaan dengan operasi pemberangusan jaringan Al-Qaida yang juga dilakukan pemerintah Yaman. (ln/aljz/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.