Keluarga Taliban di Lembah Swat Diusir dari Rumah Mereka
Sekitar 25 keluarga pejuang Taliban diduga telah diusir dari lembah Swat Pakistan, kata pejabat dan saksi mata.
Pejabat Pakistan mengatakan keluarga pejuang Taliban diusir dari wilayah tersebut oleh dewan tetua lokal dan bukan oleh tentara.
Laporan mengatakan mereka diusir karena mereka merupakan "kerabat Taliban" yang tidak mau menyerah kepada pasukan keamanan Pakistan.
Pihak militer telah menempatkan mereka di sebuah kamp yang sebelumnya digunakan oleh pengungsi Afghanistan di daerah Malakand.
"Perintah untuk mengusir keluarga Taliban dari Swat datang dari sebuah jirga (dewan), bukan dari kami," kilah Kolonel Akhtar, seorang jurubicara militer di Swat.
"Kami tidak menyembunyikan apa-apa, kami akan mengundang media ke kamp ketika waktunya tepat," katanya.
Komentar ini disampaikan pada hari Senin lalu setelah penjaga di kamp dicegah untuk memberikan wartawan izin dari mendekati orang di sana.
Satu wartawan mengatakan kepada BBC bahwa kamp itu berada di bawah pengamanan ketat.
Dan ada laporan yang belum dikonfirmasikan bahwa orang-orang di kamp yang memiliki ponsel, ponsel mereka diambil oleh aparat keamanan.
Kolonel Akhtar mengatakan kepada media bahwa tentara telah menyediakan makanan, minuman dan kebutuhan lain untuk keluarga Taliban tersebut.
Para pejabat di Swat mengatakan sebuah dewan suku di distrik Kabal Swat telah memberikan tenggat waktu untuk pejuang Taliban di daerah itu untuk menyerah kepada pasukan keamanan - sekitar 24 orang telah menyerahkan diri.
Tapi tiga hari lalu, para keluarga korban yang dicurigai keluarga dari pejuang Taliban yang tidak mau menyerah diperintahkan oleh dewan untuk meninggalkan Swat.
Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) mengutuk tindakan ini dan menuntut agar keluarga dikirim kembali ke rumah mereka.
"Tidak ada pembenaran, hukum atau moral, untuk mengusir orang dari rumah mereka hanya karena mereka kerabat dari Taliban," kata HRCP dalam sebuah pernyataan
Tentara Pakistan telah menyatakan lembah Swat bebas dari pejuang Taliban setelah melakukan operasi anti-Taliban di tahun 2009.(fq/bbc)
Pejabat Pakistan mengatakan keluarga pejuang Taliban diusir dari wilayah tersebut oleh dewan tetua lokal dan bukan oleh tentara.
Laporan mengatakan mereka diusir karena mereka merupakan "kerabat Taliban" yang tidak mau menyerah kepada pasukan keamanan Pakistan.
Pihak militer telah menempatkan mereka di sebuah kamp yang sebelumnya digunakan oleh pengungsi Afghanistan di daerah Malakand.
"Perintah untuk mengusir keluarga Taliban dari Swat datang dari sebuah jirga (dewan), bukan dari kami," kilah Kolonel Akhtar, seorang jurubicara militer di Swat.
"Kami tidak menyembunyikan apa-apa, kami akan mengundang media ke kamp ketika waktunya tepat," katanya.
Komentar ini disampaikan pada hari Senin lalu setelah penjaga di kamp dicegah untuk memberikan wartawan izin dari mendekati orang di sana.
Satu wartawan mengatakan kepada BBC bahwa kamp itu berada di bawah pengamanan ketat.
Dan ada laporan yang belum dikonfirmasikan bahwa orang-orang di kamp yang memiliki ponsel, ponsel mereka diambil oleh aparat keamanan.
Kolonel Akhtar mengatakan kepada media bahwa tentara telah menyediakan makanan, minuman dan kebutuhan lain untuk keluarga Taliban tersebut.
Para pejabat di Swat mengatakan sebuah dewan suku di distrik Kabal Swat telah memberikan tenggat waktu untuk pejuang Taliban di daerah itu untuk menyerah kepada pasukan keamanan - sekitar 24 orang telah menyerahkan diri.
Tapi tiga hari lalu, para keluarga korban yang dicurigai keluarga dari pejuang Taliban yang tidak mau menyerah diperintahkan oleh dewan untuk meninggalkan Swat.
Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) mengutuk tindakan ini dan menuntut agar keluarga dikirim kembali ke rumah mereka.
"Tidak ada pembenaran, hukum atau moral, untuk mengusir orang dari rumah mereka hanya karena mereka kerabat dari Taliban," kata HRCP dalam sebuah pernyataan
Tentara Pakistan telah menyatakan lembah Swat bebas dari pejuang Taliban setelah melakukan operasi anti-Taliban di tahun 2009.(fq/bbc)
Tidak ada komentar