Header Ads

Shahram Amiri: Saya Ditawari Uang 50 Juta Dollar oleh CIA

Ilmuwan Iran Shahram Amiri mengungkapkan bahwa agen-agen intelijen AS berusaha menyuapnya dengan uang sebesar 50 juta dollar agar ia bersedia bekerjasama. Namun ia menolak uang sogokan itu.

Dalam keterangan persnya di Teheran, Amiri mengatakan bahwa AS sedang melakukan upaya "propaganda psikologis" terhadap negara Republik Islam Iran dengan cara menculik dirinya. Sejak hari pertama diculik, kata Amiri, pemerintah AS sudah membujuknya agar mau berkolaborasi dengan AS untuk memojokkan dan merongrong negara Iran.

"Mereka (para agen intelijen AS) mengatakan akan memberi saya uang sebesar 50 juta dollar dan memberikan jaminan kehidupan yang baik baginya dan keluarganya di sebuah negara Eropa asalkan saya mengubah keputusan saya kembali Iran," kata Amiri.

"Sejak hari-hari pertama saya diculik, Amerika mengatakan akan membayar saya 10 juta dollar jika saya mau diwawancarai selama 10 menit di CNN," sambungnya.

Ilmuwan Iran yang mengajar di Universitas Teheran itu juga mengungkapkan bahwa agen-agen intelijen Israel ikut hadir saat ia diinterogasi oleh agen-agen intelijen AS. Mereka memaksa dirinya untuk mengatakan pada media massa bahwa ia membawa laptop berisi informasi penting dan akan mengajukan permohonan suaka.

"Agen-agen intelijen AS mengancam akan memindahkan saya ke penjara Israel jika saya menolak untuk bekerjasama dengan mereka, " kata Amiri.

Dalam keterangan persnya hari ini, Kamis (15/7), Amiri mengkritik pernyataan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton terkait penculikan dirinya. Hillary mengatakan bahwa Amiri datang ke AS atas kemauannya sendiri dan untuk itu ia bebas untuk meninggalkan AS.

"Saya tercengang, seorang pejabat negara yang mengklaim menghormati hak asasi manusia membuat pernyataan seperti itu tentang kebebasan saya, yang telah menjadi korban penculikan," tukas Amiri mengecam Hillary.

Amiri yang ditengarai tahu banyak tentang program nuklir Iran, juga membantah laporan bahwa dirinya memutuskan pulang ke Iran, karena tekanan pemerintah Iran terhadap keluarganya.

Pada pers Iran ia juga menceritakan kronologis penculikan yang dialaminya. Amiri mengatakan bahwa ia sudah dikuntit oleh sejumlah orang dan diculik saat berada di kota Madinah, Arab Saudii. Ia menyebut agen-agen CIA dan agen-agen Istikhbarat, badan intelijen Arab Saudi yang telah menculiknya. Amiri dibuat tak sadarkan diri saat disergap, dan ketika siuman ia sudah berada di dalam pesawat militer AS yang membawanya ke Negeri Paman Sam. Selama dalam tawanan agen-agen intelijen AS, Amiri mengalami siksaan mental yang sangat berat selama dua bulan. (ln/prtv)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.