Header Ads

Aksi Menyikapi Hari AIDS Sedunia MHTI DIY Diprovokasi Oknum PKBI

HTI Press. Rabu, 1 Desember 2010, bertepatan dengan hari AIDS sedunia, ratusan anggota Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DIY berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jogja sebelum kemudian melakukan longmarch menuju perempatan Kantor Pos DIY. Saat peserta longmarch sampai di perempatan Kantor Pos besar DIY, mereka berpapasan dengan puluhan orang dari elemen PKBI yang sedang melakukan aksi simpatik membagi bunga dan mensosialisasikan undang-undang mengenai AIDS dan ODHA. Tiba-tiba salah seorang dari mereka yang (mengaku) gay berteriak memprovokasi peserta aksi dari MHTI. Dia meneriakkan kalimat yang kurang jelas sebelum berseloroh terang-terangan mengaku, “Saya seorang gay!” Shofi Amhar, salah seorang seorang aktivis HTI yang bertugas mengawal longmarch pun menemui oknum tersebut hendak mengkonfirmasi. “Maaf, saudara tadi mengatakan apa?” Tanya Amhar. Oknum tersebut mengelak menjawab akan tetapi oknum lain dari PKBI mendatangi mereka dan dalam sekejap Amhar pun dikelilingi peserta aksi dari PKBI. Salah seorang oknum perempuan berkerudung terlibat perdebatan sejenak dengan Amhar. Mencoba tidak terprovokasi dan terbawa arus, Amhar mengatakan, “Saya hanya ingin menyampaikan, bila saudara muslim, maka dalam Islam perilaku homoseksual adalah termasuk dosa besar.” Oknum gay itu makin berseloroh, “Tubuh-tubuh saya sendiri, terserah saya mau saya apakan, toh itu nanti urusan saya sendiri sama Tuhan!”

Maraknya perilaku penyimpangan perilaku seksual seperti gay atau lesbi memang menjadi salah satu hal yang disoroti MHTI dalam aksinya. Selain itu MHTI juga menyoroti maraknya pornografi dan pornoaksi yang tidak tersentuh hukum. Bersama dengan ratusan muslimah dari elemen masyarakat lain yang juga mengikuti aksi ini, MHTI menyampaikan bahwa penyakit AIDS sendiri hanyalah buah dari perilaku yang bobrok tersebut. Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, MHTI juga mengecam diberlakukannya sistem sekuler dan demokrasi yang nyata-nyata tidak dapat menghentikan akan tetapi malah makin menyuburkan gejala amoralitas tersebut di tengah-tengah masyarakat. (Haryo Pratikno)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.